Kupang (ANTARA) - Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kementerian Komunikasi dan Informatika Septriana Tangkary mengatakan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dapat membuka peluang pasar baru bagi UMKM baik di ranah regional maupun global.
"Di masa pandemi, diharapkan UMKM dapat berpindah dari manual based ke platform online agar lebih aman secara social distancing dan dapat menjangkau lebih banyak konsumen," kata Septriana Tangkary, Sabtu.
Dia mengemukakan hal itu, pada Webinar dan Workshop "Mendorong Kreasi dan Inovasi UMKM Flobamora" berthemakan "Kilau Digital Flobamora", yang berlangsung di Maumere, Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Bahkan menurut dia, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) juga dapat meningkatkan kualitasnya melalui awal onboarding, kemudian Active Selling, dilanjutkan dengan Scaling up The Business dan terakhir diharapkan mampu untuk Go-International.
Baca juga: Percepatan transformasi digital jadi program prioritas
Baca juga: 93 persen masyarakat pernah cari produk secara daring
Dia menambahkan Gernas BBI terbukti sukses mendorong banyak pelaku UMKM untuk melakukan onboarding.
Data di Desember 2020, terhitung sudah 3,7 juta UMKM telah berpindah ke ruang digital.
Keberhasilan ini merupakan kolaborasi yang kuat antara semua pihak sehingga melebihi target awalan sebesar 2 juta onboarding UMKM, katanya.
Dia menjelaskan Gernas BBI ditujukan untuk mendorong pertumbuhan UMKM di tengah pandemi, sekaligus mengajak masyarakat untuk menggunakan produk-produk buatan lokal.
Banyak pelaku UMKM bergantung pada penjualan secara online karena aktivitas fisik yang dibatasi untuk mengurangi penyebaran COVID-19.
"Kominfo mendukung para pelaku UMKM bisa memanfaatkan dengan benar sarana ruang digital yang kita miliki agar bisa menjadi soko guru perekonomian kita," katanya.
"Di masa pandemi, diharapkan UMKM dapat berpindah dari manual based ke platform online agar lebih aman secara social distancing dan dapat menjangkau lebih banyak konsumen," kata Septriana Tangkary, Sabtu.
Dia mengemukakan hal itu, pada Webinar dan Workshop "Mendorong Kreasi dan Inovasi UMKM Flobamora" berthemakan "Kilau Digital Flobamora", yang berlangsung di Maumere, Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Bahkan menurut dia, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) juga dapat meningkatkan kualitasnya melalui awal onboarding, kemudian Active Selling, dilanjutkan dengan Scaling up The Business dan terakhir diharapkan mampu untuk Go-International.
Baca juga: Percepatan transformasi digital jadi program prioritas
Baca juga: 93 persen masyarakat pernah cari produk secara daring
Dia menambahkan Gernas BBI terbukti sukses mendorong banyak pelaku UMKM untuk melakukan onboarding.
Data di Desember 2020, terhitung sudah 3,7 juta UMKM telah berpindah ke ruang digital.
Keberhasilan ini merupakan kolaborasi yang kuat antara semua pihak sehingga melebihi target awalan sebesar 2 juta onboarding UMKM, katanya.
Dia menjelaskan Gernas BBI ditujukan untuk mendorong pertumbuhan UMKM di tengah pandemi, sekaligus mengajak masyarakat untuk menggunakan produk-produk buatan lokal.
Banyak pelaku UMKM bergantung pada penjualan secara online karena aktivitas fisik yang dibatasi untuk mengurangi penyebaran COVID-19.
"Kominfo mendukung para pelaku UMKM bisa memanfaatkan dengan benar sarana ruang digital yang kita miliki agar bisa menjadi soko guru perekonomian kita," katanya.