Jakarta (ANTARA) - Orang tertua di dunia, seorang wanita Jepang berusia 118 tahun, telah memutuskan untuk tidak ambil bagian dalam kirab obor Olimpiade Tokyo 2020 karena kekhawatiran pandemi, Kyodo melaporkan, Rabu, (5/5).
Kane Tanaka, yang dianugerahi Guiness World Guiness, dijadwalkan menjadi salah satu peserta estafet di Fukuoka di Jepang selatan, yang akan dimulai pada 11 Mei.
"Kami menerima email dari keluarganya yang mengatakan dia ingin mundur dari estafet karena dia dan keluarganya khawatir menyebarkan virus tersebut di panti jompo," kata pengurus panti jompo.
Estafet obor Olimpiade, yang dimulai pada Maret, terganggu dengan melonjaknya kasus COVID-19 di Jepang. Enam orang yang membantu estafet obor didiagnosis dengan COVID-19, menurut penyelenggara Tokyo 2020, Minggu (2/5), sehingga jumlah total kasus COVID-19 dalam penyelenggaraan acara tersebut menjadi delapan.
Beberapa selebriti yang akan ambil bagian telah mengundurkan diri dari kirab obor karena alasan keamanan di tengah pandemi.
Jepang bulan lalu mengumumkan keadaan darurat COVID-19 untuk sejumlah kota dengan populasi yang padat, termasuk Tokyo dan Osaka, dalam upaya menekan penyebaran virus corona.
Pemerintah Jepang sedang mempertimbangkan perpanjangan status darurat di kota-kota besar.
Kane Tanaka, yang dianugerahi Guiness World Guiness, dijadwalkan menjadi salah satu peserta estafet di Fukuoka di Jepang selatan, yang akan dimulai pada 11 Mei.
"Kami menerima email dari keluarganya yang mengatakan dia ingin mundur dari estafet karena dia dan keluarganya khawatir menyebarkan virus tersebut di panti jompo," kata pengurus panti jompo.
Estafet obor Olimpiade, yang dimulai pada Maret, terganggu dengan melonjaknya kasus COVID-19 di Jepang. Enam orang yang membantu estafet obor didiagnosis dengan COVID-19, menurut penyelenggara Tokyo 2020, Minggu (2/5), sehingga jumlah total kasus COVID-19 dalam penyelenggaraan acara tersebut menjadi delapan.
Beberapa selebriti yang akan ambil bagian telah mengundurkan diri dari kirab obor karena alasan keamanan di tengah pandemi.
Jepang bulan lalu mengumumkan keadaan darurat COVID-19 untuk sejumlah kota dengan populasi yang padat, termasuk Tokyo dan Osaka, dalam upaya menekan penyebaran virus corona.
Pemerintah Jepang sedang mempertimbangkan perpanjangan status darurat di kota-kota besar.