Kupang (ANTARA) - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melaporkan bahwa sistem kelistrikan di provinsi Nusa Tenggara Timur sudah pulih 100 persen setelah adanya bencana siklon tropis seroja sejak 3-5 April 2021 lalu.
Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara PLN, Syamsul Huda dalam laporannya kepada pemerintah provinsi NTT secara virtual, Senin, (10/5) mengatakan bahwa dengan pulih 100 persen itu artinya ada 4.002 gardu yang sebelumnya rusak kini sudah beroperasi kembali.
"Terakhir ada lima gardu di Kabupaten Sabu Raijua yang per Minggu (9/5) kemarin pukul 19.30 wita sudah diperbaiki dan sudah menyala kembali. Sehingga total gardu yang rusak dan sudah diperbaiki dan beroperasi sudah 100 persen," katanya.
Ia mengatakan pemulihan lima gardu di Kabupaten Sabu Raijua itu, langsung dihadiri langsung oleh General Manajer PT. PLN unit wilayah NTT Agustinus Jatmiko.
Syamsul mengatakan dengan sudah pulih 100 persen sistem kelistrikan di NTT ini menunjukan komitmen PLN sebagai BUMN untuk membantu masyarakat serta pemerintah daerah di NTT agar ekonomi bisa pulih kembali pascabencana akibat siklon tropis seroja itu.
Ia mengatakan bahwa pada awalnya diharapkan sekitar satu bulan lebih sistem kelistrikan di NTT dapat pulih 100 persen kembali. Namun di luar perkiraan proses pemulihan sistem kelistrikan ini lebih cepat.
Hal ini karena PLn menerjunkan 723 personel. Dimana sebanyak 163 personil di antaranya berasal dari luar Wilayah NTT, yaitu dari Maluku, Makassar, Papua Barat, Jawa Timur, Bali, dan NTB dan akan datang lagi dari Jawa Tengah, Banten, Jawa Barat dan Jakarta.
"Kita tahu bahwa pada saat bencana banyak personel kita di NTT juga yang menjadi korban bencana alam itu, karena itu kami kemudian meminta bantuan tim dari PLN unit wilayah lain di Indonesia," tambah dia.
Sementara itu GM PT. PLN UIW NTT Agustinus Jatmiko mengatakan bahwa memang beberapa kabupaten di NTT seperti Alor, Sabu Raijua jalur transportasinya sangat sulit sehingga pihaknya cukup kesulitan untuk membawa meterial untuk perbaikan gardu -gardu yang rusak di dua daerah itu.
"Kami dibantu oleh TNI, Polri dan masyarakat akhirnya bisa selesai 100 persen salah satunya di pulau Pantar di Kabupaten Alor," tambah dia.
Baca juga: PLN pulihkan pasokan listrik di Rote Ndao
Demikian juga di pulau Sabu dan pulau Raijua yang masuk dalam kawasan pulau terluar. Akses transportasi menuju ke lokasi itu sangat sulit sehingga dengan banyaknya bantuan dari sejumlah pihak mulai dari pemda setempat, TNI AU, TNI AD, AL serta BNPB akhirnya lima gardu yang rusak itu bisa diperbaiki.
Baca juga: 10 remote villages in East Nusa Tenggara get power supply
Jatmiko berharap agar masyarakat di NTT, bisa melaporkan ke PLN menggunakan aplikasi new PLN Mobile jika rumah mereka masih belum dimasuki oleh jaringan listrik.
Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara PLN, Syamsul Huda dalam laporannya kepada pemerintah provinsi NTT secara virtual, Senin, (10/5) mengatakan bahwa dengan pulih 100 persen itu artinya ada 4.002 gardu yang sebelumnya rusak kini sudah beroperasi kembali.
"Terakhir ada lima gardu di Kabupaten Sabu Raijua yang per Minggu (9/5) kemarin pukul 19.30 wita sudah diperbaiki dan sudah menyala kembali. Sehingga total gardu yang rusak dan sudah diperbaiki dan beroperasi sudah 100 persen," katanya.
Ia mengatakan pemulihan lima gardu di Kabupaten Sabu Raijua itu, langsung dihadiri langsung oleh General Manajer PT. PLN unit wilayah NTT Agustinus Jatmiko.
Syamsul mengatakan dengan sudah pulih 100 persen sistem kelistrikan di NTT ini menunjukan komitmen PLN sebagai BUMN untuk membantu masyarakat serta pemerintah daerah di NTT agar ekonomi bisa pulih kembali pascabencana akibat siklon tropis seroja itu.
Ia mengatakan bahwa pada awalnya diharapkan sekitar satu bulan lebih sistem kelistrikan di NTT dapat pulih 100 persen kembali. Namun di luar perkiraan proses pemulihan sistem kelistrikan ini lebih cepat.
Hal ini karena PLn menerjunkan 723 personel. Dimana sebanyak 163 personil di antaranya berasal dari luar Wilayah NTT, yaitu dari Maluku, Makassar, Papua Barat, Jawa Timur, Bali, dan NTB dan akan datang lagi dari Jawa Tengah, Banten, Jawa Barat dan Jakarta.
"Kita tahu bahwa pada saat bencana banyak personel kita di NTT juga yang menjadi korban bencana alam itu, karena itu kami kemudian meminta bantuan tim dari PLN unit wilayah lain di Indonesia," tambah dia.
Sementara itu GM PT. PLN UIW NTT Agustinus Jatmiko mengatakan bahwa memang beberapa kabupaten di NTT seperti Alor, Sabu Raijua jalur transportasinya sangat sulit sehingga pihaknya cukup kesulitan untuk membawa meterial untuk perbaikan gardu -gardu yang rusak di dua daerah itu.
"Kami dibantu oleh TNI, Polri dan masyarakat akhirnya bisa selesai 100 persen salah satunya di pulau Pantar di Kabupaten Alor," tambah dia.
Baca juga: PLN pulihkan pasokan listrik di Rote Ndao
Demikian juga di pulau Sabu dan pulau Raijua yang masuk dalam kawasan pulau terluar. Akses transportasi menuju ke lokasi itu sangat sulit sehingga dengan banyaknya bantuan dari sejumlah pihak mulai dari pemda setempat, TNI AU, TNI AD, AL serta BNPB akhirnya lima gardu yang rusak itu bisa diperbaiki.
Baca juga: 10 remote villages in East Nusa Tenggara get power supply
Jatmiko berharap agar masyarakat di NTT, bisa melaporkan ke PLN menggunakan aplikasi new PLN Mobile jika rumah mereka masih belum dimasuki oleh jaringan listrik.