Kupang (ANTARA) - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) NTT menilai bahwa pelaskanaan vaksin Gotong Royong di provinsi itu masih nihil karena tak ada perusahaan atau industri yang memiliki jumlah karyawan lebih dari 10 ribu tenaga kerja.

"Di NTT tidak ada industri atau perusahaan yang karyawannya berkisar dari 10 ribu sampai 30 ribu sehingga tidak ada perusahaan di sini yang mendaftarkan karyawannya untuk divaksin," kata Ketua Apindo NTT Freddy Ongko Saputra kepada ANTARA di Kupang, Selasa, (25/5).

Saat ini, memang ada sejumlah korporasi seperti PT Semen Kupang yang beroperasi di wilayah itu namun jumlah karyawannya justru bisa dihitung dengan jari, sementara sisanya adalah buruh.

Sebenarnya tambah Freddy, vaksin Gotong Royong diarahkan pemerintah untuk memudahkan proses vaksinasi bagi karyawan di perusahaan-perusahaan yang besar.

Namun, banyak perusahaan-perusahaan kecil di NTT yang justru karyawannya sudah melakukan vaksinasi menggunakan vaksin sinovac karena memang lebih pasti waktu vaksinnya.

"Vaksin Gotong Royong juga belum jelas kapan akan dikirim ke setiap daerah. Dari pada lama,  lebih baik proses vaksin dilakukan secara individu, karena memang jumlah karyawannya juga tidak banyak," tambahnya.

Walaupun di NTT tidak ada perusahaan yang mendaftarkan karyawannya untuk menerima vaksin Gotong Royong, namun ia berharap agar penyaluran vaksin ini bisa dipercepat.

Jika pelaksanaan vaksin Gotong Royong dipercepat tentu akan membantu pencapaian target pemulihan ekonomi, karena pandemi ini telah mengakibatkan sektor domestik sangat terdampak besar.

Baca juga: Tarif vaksin gotong royong Rp500 ribu per dosis

"Sekarangkan baru SKnya saja yang keluar, tetapi kita belum tahu kapan vaksin Gotong Royong ini dimulai," tambah dia.

Ia pun tidak ingin soal vaksin ini seperti kasus pelaksanaan vaksinasi bagi pekerja hotel yang pada awalnya sudah disampaikan bahwa akan ada vaksinasi khusus bagi seluruh staf hotel di Kupang, namun ditunggu sejak akhir Januari-Februari 2021 proses vaksin bagi seluruh pegawai hotel di Kupang belum dilakukan.

Untuk itu, jika ingin mempercepat pemulihan ekonomi pelaksanaan vaksin Gotong Royong itu bisa secepatnya dilakukan walaupun di NTT tidak ada perusahaan yang mendaftarkan karyawannya.

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024