Kupang (ANTARA) - Wahana Visi Indonesoa (WVI) memberikan bantuan alat pelindung diri (APD) senilai Rp1 miliar untuk tiga rumah sakit guna mengotimalkan penanganan pandemi COVID-19 di Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
"WVI memberikan bantuan berupa APD untuk petugas kesehatan di tiga rumah sakit guna mengatasi penyebaran COVID-19," kata Manager WVI Klaster Sumba, Ventia Sabathini, dihubungi dari Kupang, Selasa, (1/6).
Tiga rumah sakit di Kabupaten Sumba Timur yang menerima bantuan APD dari Wahana Visi Indonesia dengan dukungan dana dari Uni Eropa yaitu RSUD Umbu Rara Meha, Rumah Sakit Kristen Lindimara, RSU Immanuel.
Ia menjelaskam alat pelindung diri yang disalurkan terdiri dari 540 boks masker bedah, 426 boks masker N95 dan 4.154 unit baju hazmat.
Selain itu juga diberikan bantuan berupa 600 kacamata medis, 150 boks penutup kepala, 300 boks penutup sepatu, 600 boks sarung tangan, 408 botol disinfektan ukuran 1 liter, serta enam set wastafel permanen dan 900 dispenser sabun cuci tangan.
Penyerahan bantuan itu telah dilakukan WVI secara simbolis kepada Pemerintah Kabupaten Sumba Timur dalam kegiatan peresmian laboratorium PCR COVID-19 di Waingapu, Senin (31/5).
Ia menambahkan, sebelumnya melalui proyek I-COPE WVI juga telah menyalurkan bantuan APD untuk lima Puskesmas di Kabupaten Sumba Timur, yaitu Puskesmas Kahuangu Eti, Puskesmas Kawangu, Puskesmas Kambata Mapabuhang, Puskesmas Ngaha Ori Angu, Puskesmas Pambotanjara.
Baca juga: WVI terjunkan 150 relawan dampingi korban bencana seroja
Bantuan yang diberikan kepada lima Pusksesmas itu terdiri dari Alat Pelindung Diri (APD) berupa 417 masker bedah, 126 box masker KN95 dan 4.154 unit baju hazmat.
Selain itu, kata dia, juga diberikan 276 kacamata medis, 105 boks penutup kepala, 74 boks penutup sepatu, 35 boks sarung tangan dan 238 botol disinfektan senilai total Rp665 juta lebih.
Baca juga: Pemkot Kupang terima bantuan APD dari WVI
Menurut dia bantuan yang diberikan itu disalurkan berdasarkan asesmen sebelumnya bahwa ketiga RS di Kabupaten Sumba Timur itu sangat membutuhkan APD serta kebutuhan sarana cuci tangan pakai sabun, terutama dalam mengatasi tren peningkatan penularan COVID-19 pasca-terjadinya bencana siklon tropis seroja.
"WVI memberikan bantuan berupa APD untuk petugas kesehatan di tiga rumah sakit guna mengatasi penyebaran COVID-19," kata Manager WVI Klaster Sumba, Ventia Sabathini, dihubungi dari Kupang, Selasa, (1/6).
Tiga rumah sakit di Kabupaten Sumba Timur yang menerima bantuan APD dari Wahana Visi Indonesia dengan dukungan dana dari Uni Eropa yaitu RSUD Umbu Rara Meha, Rumah Sakit Kristen Lindimara, RSU Immanuel.
Ia menjelaskam alat pelindung diri yang disalurkan terdiri dari 540 boks masker bedah, 426 boks masker N95 dan 4.154 unit baju hazmat.
Selain itu juga diberikan bantuan berupa 600 kacamata medis, 150 boks penutup kepala, 300 boks penutup sepatu, 600 boks sarung tangan, 408 botol disinfektan ukuran 1 liter, serta enam set wastafel permanen dan 900 dispenser sabun cuci tangan.
Penyerahan bantuan itu telah dilakukan WVI secara simbolis kepada Pemerintah Kabupaten Sumba Timur dalam kegiatan peresmian laboratorium PCR COVID-19 di Waingapu, Senin (31/5).
Ia menambahkan, sebelumnya melalui proyek I-COPE WVI juga telah menyalurkan bantuan APD untuk lima Puskesmas di Kabupaten Sumba Timur, yaitu Puskesmas Kahuangu Eti, Puskesmas Kawangu, Puskesmas Kambata Mapabuhang, Puskesmas Ngaha Ori Angu, Puskesmas Pambotanjara.
Baca juga: WVI terjunkan 150 relawan dampingi korban bencana seroja
Bantuan yang diberikan kepada lima Pusksesmas itu terdiri dari Alat Pelindung Diri (APD) berupa 417 masker bedah, 126 box masker KN95 dan 4.154 unit baju hazmat.
Selain itu, kata dia, juga diberikan 276 kacamata medis, 105 boks penutup kepala, 74 boks penutup sepatu, 35 boks sarung tangan dan 238 botol disinfektan senilai total Rp665 juta lebih.
Baca juga: Pemkot Kupang terima bantuan APD dari WVI
Menurut dia bantuan yang diberikan itu disalurkan berdasarkan asesmen sebelumnya bahwa ketiga RS di Kabupaten Sumba Timur itu sangat membutuhkan APD serta kebutuhan sarana cuci tangan pakai sabun, terutama dalam mengatasi tren peningkatan penularan COVID-19 pasca-terjadinya bencana siklon tropis seroja.