Kupang (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang mencatat hingga saat ini baru 60 persen dari total 4.569 guru Taman Kanak-Kanak (TK), SD hingga SMP yang divaksinasi di ibu kota provinsi NTT itu.
"Masih ada sekitar 40 persen guru yang belum divaksinasi hingga saat ini," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang Dumul Djami di Kupang, Senin, (7/6).
Hal ini disampaikan berkaitan dengan kesiapan dari pemerintah Kota Kupang untuk mulai melaksanakan sekolah tatap muka saat pembukaan tahun ajaran baru pada Juli mendatang di tengah pandemi COVID-19.
Dumul menjelaskan sesuai dengan aturan baru dari dari Kementerian Pendidikan disebutkan bahwa saat ini untuk memulai sekolah tatap muka, setiap guru harus terlebih dahulu divaksinasi.
"Oleh karena itu, kita akan bekerja sama dengan dinas kesehatan untuk mengijinkan para guru kita divaksinasi di setiap puskesmas yang berada di tempat tinggal mereka," ujar dia.
Pihaknya menargetkan selama bulan Juni ini pelaksanaan vaksinasi bagi sejumlah guru yang belum divaksinasi bisa segera menerimanya sehingga saat memasuki tahun ajaran baru, sekolah-sekolah di Kota Kupang bisa menerapkan tatap muka.
Namun, jika masih ada yang belum bisa divaksinasi dengan berbagai alasan maka tak boleh mengajar dengan tatap muka walaupun guru tersebut berada di ruang guru.
"Biasanya selalu ada alasan untuk tidak menerima vaksin, seperti darah tinggi, hamil atau ada sakit lain. Nah, yang seperti ini bisa mengajar, tetapi tidak dengan tatap muka," ucap dia.
Baca juga: 5.250 orang di Kabupaten Sabu Raijua terima vaksin COVID-19
Memang sesuai ketentuan dari Menteri Pendidikan Nadiem Makarim pelaksanaan sekolah tatap muka dimulai Juli, namun itu hanya bagi yang sudah siap, dalam artinya guru-gurunya sudah divaksinasi semua.
Baca juga: Flotim laporkan 19 puskesmas kekurangan vaksin COVID-19
"Untuk kami di Kota Kupang, kalau sekolah itu sudah siap artinya sudah 70-80 persen maka sudah bisa sekolah tatap muka, tetapi kalau masih di bawah dari angka itu maka mengajar secara daring saja," kata dia.
"Masih ada sekitar 40 persen guru yang belum divaksinasi hingga saat ini," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang Dumul Djami di Kupang, Senin, (7/6).
Hal ini disampaikan berkaitan dengan kesiapan dari pemerintah Kota Kupang untuk mulai melaksanakan sekolah tatap muka saat pembukaan tahun ajaran baru pada Juli mendatang di tengah pandemi COVID-19.
Dumul menjelaskan sesuai dengan aturan baru dari dari Kementerian Pendidikan disebutkan bahwa saat ini untuk memulai sekolah tatap muka, setiap guru harus terlebih dahulu divaksinasi.
"Oleh karena itu, kita akan bekerja sama dengan dinas kesehatan untuk mengijinkan para guru kita divaksinasi di setiap puskesmas yang berada di tempat tinggal mereka," ujar dia.
Pihaknya menargetkan selama bulan Juni ini pelaksanaan vaksinasi bagi sejumlah guru yang belum divaksinasi bisa segera menerimanya sehingga saat memasuki tahun ajaran baru, sekolah-sekolah di Kota Kupang bisa menerapkan tatap muka.
Namun, jika masih ada yang belum bisa divaksinasi dengan berbagai alasan maka tak boleh mengajar dengan tatap muka walaupun guru tersebut berada di ruang guru.
"Biasanya selalu ada alasan untuk tidak menerima vaksin, seperti darah tinggi, hamil atau ada sakit lain. Nah, yang seperti ini bisa mengajar, tetapi tidak dengan tatap muka," ucap dia.
Baca juga: 5.250 orang di Kabupaten Sabu Raijua terima vaksin COVID-19
Memang sesuai ketentuan dari Menteri Pendidikan Nadiem Makarim pelaksanaan sekolah tatap muka dimulai Juli, namun itu hanya bagi yang sudah siap, dalam artinya guru-gurunya sudah divaksinasi semua.
Baca juga: Flotim laporkan 19 puskesmas kekurangan vaksin COVID-19
"Untuk kami di Kota Kupang, kalau sekolah itu sudah siap artinya sudah 70-80 persen maka sudah bisa sekolah tatap muka, tetapi kalau masih di bawah dari angka itu maka mengajar secara daring saja," kata dia.