Kupang (ANTARA) - Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar Pelatihan dan Praktik Digitalisasi Proses Bisnis Kelompok Usaha Eks Pekerja Migran Indonesia di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
"Pelatihan bagi eks pekerja migran di NTT bertujuan agar mereka memiliki keterampilan dan pengetahuan tentang bagaimana mengembangkan usaha bisnis secara baik guna meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga," kata Kordinator panitia pelatihan praktik digitalisasi bisnis, eks pekerja migran Kementerian Kominfo, Nur Choirul Afif kepada wartawan di Kupang, Senin, (21/6).
Ia mengatakan pelatihan yang diikuti 90 eks pekerja migran di NTT itu ditargetkan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan eks pekerja migran dalam pengembangan usaha produktif dan inovatif.
Menurut dia Kemenkominfo bekerja sama dengan Universitas Jenderal Soedirman dalam penyusunan silabus pelatihan, pelatihan ini akan melatih 1.000 orang eks pekerja migran dari 11 desa Migran produktif di seluruh Indonesia.
Pelatihan IT untuk eks pekerja migran di provinsi berbasis kepulauan ini merupakan salah satu pelatihan thematic academy dalam program program digital talent scholarship (DTS) Tahun 2021.
Pelatihan digitalisasi kelompok ekonomi eks pekerja migran Indonesia terdiri dari tiga klaster yaitu digitalisasi kelembagaan dan manajemen keuangan, pemasaran digital dan pengembangan inovasi produk secara digital, serta topik pilihan mengenai ekspor.
Menurut dia secara umum, DTS 2021 ditujukan untuk menyiapkan sumber daya manusia dalam mendukung transformasi digital di Indonesia menuju Industri 4.0. sehingga setiap orang bisa memanfaatkan dan menciptakan nilai tambah dari platform digital.
Selain thematic academy, dalam program DTS terdapat fresh graduate academy, vocational school graduate academy, profesional academy, government transformation academy dan digital entrepreneurship academy. tahun 20201 dengan target peserta 100 ribu orang seluruh Indonesia, program DTS ditambah dengan talent scouting academy.
Para eks pekerja migran di Provinsi Nusa Tenggara Timur mengikuti kegiatan pelatihan praktik digitalisasi bisnis yang dilaksanakan Kementerian Kominfo RI di Kupang, Senin (21/6). (Antara/ Benny Jahang)
Dalam penyelenggaraan program itu, Kementerian Kominfo bekerja sama dengan perguruan tinggi terkemuka di setiap provinsi, perusahaan TI Global antara lain AWS, Cisco, Facebook Indonesia, Google Indonesia, Microsoft Indonesia dan beberapa startup digital.
Baca juga: Kemenkominfo sebut Gernas BBI mampu memotivasi UMKM NTT ke pasar digital
Ia menjelaskan pasca Pelatihan, Kementerian Kominfo juga menyiapkan pendampingan dan aplikasi Simonas agar dapat memfasilitasi bertemunya talenta digital dengan peluang kerja dan usaha di berbagai perusahaan teknologi atau peluang wirausaha lainnya.
Baca juga: UMKM di NTT harus perkuat kualitas produk untuk masuk ke pasar digital
"Para peserta pelatihan di NTT ini juga akan diberikan pelatihan tentang bagaimana mengemas produk secara baik sehingga konsumen bisa menerima pengiriman produk itu dengan aman," tegas Afif.
"Pelatihan bagi eks pekerja migran di NTT bertujuan agar mereka memiliki keterampilan dan pengetahuan tentang bagaimana mengembangkan usaha bisnis secara baik guna meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga," kata Kordinator panitia pelatihan praktik digitalisasi bisnis, eks pekerja migran Kementerian Kominfo, Nur Choirul Afif kepada wartawan di Kupang, Senin, (21/6).
Ia mengatakan pelatihan yang diikuti 90 eks pekerja migran di NTT itu ditargetkan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan eks pekerja migran dalam pengembangan usaha produktif dan inovatif.
Menurut dia Kemenkominfo bekerja sama dengan Universitas Jenderal Soedirman dalam penyusunan silabus pelatihan, pelatihan ini akan melatih 1.000 orang eks pekerja migran dari 11 desa Migran produktif di seluruh Indonesia.
Pelatihan IT untuk eks pekerja migran di provinsi berbasis kepulauan ini merupakan salah satu pelatihan thematic academy dalam program program digital talent scholarship (DTS) Tahun 2021.
Pelatihan digitalisasi kelompok ekonomi eks pekerja migran Indonesia terdiri dari tiga klaster yaitu digitalisasi kelembagaan dan manajemen keuangan, pemasaran digital dan pengembangan inovasi produk secara digital, serta topik pilihan mengenai ekspor.
Menurut dia secara umum, DTS 2021 ditujukan untuk menyiapkan sumber daya manusia dalam mendukung transformasi digital di Indonesia menuju Industri 4.0. sehingga setiap orang bisa memanfaatkan dan menciptakan nilai tambah dari platform digital.
Selain thematic academy, dalam program DTS terdapat fresh graduate academy, vocational school graduate academy, profesional academy, government transformation academy dan digital entrepreneurship academy. tahun 20201 dengan target peserta 100 ribu orang seluruh Indonesia, program DTS ditambah dengan talent scouting academy.
Dalam penyelenggaraan program itu, Kementerian Kominfo bekerja sama dengan perguruan tinggi terkemuka di setiap provinsi, perusahaan TI Global antara lain AWS, Cisco, Facebook Indonesia, Google Indonesia, Microsoft Indonesia dan beberapa startup digital.
Baca juga: Kemenkominfo sebut Gernas BBI mampu memotivasi UMKM NTT ke pasar digital
Ia menjelaskan pasca Pelatihan, Kementerian Kominfo juga menyiapkan pendampingan dan aplikasi Simonas agar dapat memfasilitasi bertemunya talenta digital dengan peluang kerja dan usaha di berbagai perusahaan teknologi atau peluang wirausaha lainnya.
Baca juga: UMKM di NTT harus perkuat kualitas produk untuk masuk ke pasar digital
"Para peserta pelatihan di NTT ini juga akan diberikan pelatihan tentang bagaimana mengemas produk secara baik sehingga konsumen bisa menerima pengiriman produk itu dengan aman," tegas Afif.