Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur segera membuka klinik test swab antigen bagi pelaku perjalanan yang masuk melalui Bandara Udara El Tari guna mencegah penularan COVID-19 dengan varien baru Delta.
"Kasus COVID-19 dengan varian baru Delta sudah menyebar di Pulau Jawa sehingga diperlukan upaya antisipasi dengan membangun klinik tes swab antigen bagi pelaku perjalanan melalui pintu Bandara Udara El Tari," kata Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore di Kupang, Jumat, (25/6).
Ia mengatakan para penumpang yang tiba di Bandara Udara El Tari wajib melakukan tes swab antigen di klinik yang disiapkan Pemerintah Kota Kupang guna memastikan terpapar COVID-19 atau tidak.
Menurut dia, Pemerintah Kota Kupang akan menggandeng TNI AU bersama Angkasa Pura memperketat pengawasan terhadap pelaku perjalanan yang masuk melalui bandara Udara El Tari.
Wali Kota Jefri Riwu Kore mengatakan, pemerintah Kota Kupang mewajibkan tesswab antigen untuk meminimalisir adanya kasus pemalsuan surat keterangan bebas COVID-19.
"Kami melakukan tes swab ulang untuk mengantisipasi adanya pemberian surat keterangan bebas COVID-19 dari daerah kedatangan tanpa melalui pemeriksaan swab ," ujarnya.
Jefri mengatakan, beberapa pelaku perjalanan dari luar daerah ini sebelumnya diketahui terkonfirmasi positif COVID-19 setelah melalui pemeriksaan swab di Kota Kupang.
"Padahal pasien itu mengantongi surat keterangan bebas COVID-19 dari daerah asal namun setelah pemeriksaan swab di Kota Kupang diketahui terkonfirmasi positif COVID-19. Hal itulah yang mendorong kami untuk bangun klinik pemeriksaan swab di bandara untuk memastikan pelaku perjalanan itu bebas COVID-19 atau tidak," katanya.
Baca juga: Belum ada kasus COVID-19 varian Delta di Kota Kupang
Ia menambahkan, pemeriksaan swab antigen di Bandara Udara El Tari itu juga berlaku bagi para pejabat yang datang berkunjung ke ibu kota provinsi NTT ini.
Baca juga: Urus dokumen, penduduk Kota Kupang wajib tunjukkan sertifikat vaksinasi
Menurut dia pemeriksaan yang dilakukan secara ketat itu perlu dilakukan untuk menjamin semua pelaku perjalanan bebas dari paparan COVID-19 serta meminimalisir adanya penularan varian baru Delta.
"Kasus COVID-19 dengan varian baru Delta sudah menyebar di Pulau Jawa sehingga diperlukan upaya antisipasi dengan membangun klinik tes swab antigen bagi pelaku perjalanan melalui pintu Bandara Udara El Tari," kata Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore di Kupang, Jumat, (25/6).
Ia mengatakan para penumpang yang tiba di Bandara Udara El Tari wajib melakukan tes swab antigen di klinik yang disiapkan Pemerintah Kota Kupang guna memastikan terpapar COVID-19 atau tidak.
Menurut dia, Pemerintah Kota Kupang akan menggandeng TNI AU bersama Angkasa Pura memperketat pengawasan terhadap pelaku perjalanan yang masuk melalui bandara Udara El Tari.
Wali Kota Jefri Riwu Kore mengatakan, pemerintah Kota Kupang mewajibkan tesswab antigen untuk meminimalisir adanya kasus pemalsuan surat keterangan bebas COVID-19.
"Kami melakukan tes swab ulang untuk mengantisipasi adanya pemberian surat keterangan bebas COVID-19 dari daerah kedatangan tanpa melalui pemeriksaan swab ," ujarnya.
Jefri mengatakan, beberapa pelaku perjalanan dari luar daerah ini sebelumnya diketahui terkonfirmasi positif COVID-19 setelah melalui pemeriksaan swab di Kota Kupang.
"Padahal pasien itu mengantongi surat keterangan bebas COVID-19 dari daerah asal namun setelah pemeriksaan swab di Kota Kupang diketahui terkonfirmasi positif COVID-19. Hal itulah yang mendorong kami untuk bangun klinik pemeriksaan swab di bandara untuk memastikan pelaku perjalanan itu bebas COVID-19 atau tidak," katanya.
Baca juga: Belum ada kasus COVID-19 varian Delta di Kota Kupang
Ia menambahkan, pemeriksaan swab antigen di Bandara Udara El Tari itu juga berlaku bagi para pejabat yang datang berkunjung ke ibu kota provinsi NTT ini.
Baca juga: Urus dokumen, penduduk Kota Kupang wajib tunjukkan sertifikat vaksinasi
Menurut dia pemeriksaan yang dilakukan secara ketat itu perlu dilakukan untuk menjamin semua pelaku perjalanan bebas dari paparan COVID-19 serta meminimalisir adanya penularan varian baru Delta.