Kupang (ANTARA) - Ketua Komisi V DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Yunus Takandewa mengharapkan pemerintah daerah mengaktifikan seluruh sumber daya yang ada untuk mencegah penyebaran COVID-19 di daerah itu.
"Meningkatkan penanganan skala mikro sebagai kunci utama dalam menekan penyebaran kasus," kata Yunus Takandewa di Kupang, Senin (28/6).
Dia mengemukakan hal itu, berkaitan angka kasus COVID-19 yang terus melonjak dan masyarakat kian lalai menjaga disiplin protokol kesehatan.
Menurut dia, banyak sekali aktivitas kemasyarakatan seperti menggelar acara pesta, kegiatan pusat-pusat perbelanjaan maupun rumah-rumah makan yang tidak lagi mengindahkan protokol kesehatan.
Dalam hubungan dengan itu, pemerintah perlu mengerahkan sumber daya yang ada untuk secara terus menerus menggelar operasi yustisi di lapangan.
Baca juga: Senat Brazil akan mendengar Google, FB, Twitter dalam penyelidikan COVID
Baca juga: Baru 60 persen guru di Kota Kupang divaksinasi
Selain meningkatkan pengawasan pada pintu-pintu masuk baik darat, laut maupun udara, karena saat ini virus varian baru sudah mulai menyebar di Indonesia.
"Menurut saya, penanganan skala mikro menjadi kunci utama dalam menekan laju penyebaran COVID-19, dan mencegah masuknya virus baru di daerah ini," kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD NTT itu.
Dia juga mengimbau masyarakat untuk bahu membahu dan bergotong royong menjaga lingkungan masing-masing agar dapat terhindar dari virus ini.
Berdasarkan data terakhir, hingga 27 Juni 2021, jumlah kasus positif COVID-19 di NTT mencapai 18.035, sembuh 16.140 dan meninggal dunia 458 orang.
"Meningkatkan penanganan skala mikro sebagai kunci utama dalam menekan penyebaran kasus," kata Yunus Takandewa di Kupang, Senin (28/6).
Dia mengemukakan hal itu, berkaitan angka kasus COVID-19 yang terus melonjak dan masyarakat kian lalai menjaga disiplin protokol kesehatan.
Menurut dia, banyak sekali aktivitas kemasyarakatan seperti menggelar acara pesta, kegiatan pusat-pusat perbelanjaan maupun rumah-rumah makan yang tidak lagi mengindahkan protokol kesehatan.
Dalam hubungan dengan itu, pemerintah perlu mengerahkan sumber daya yang ada untuk secara terus menerus menggelar operasi yustisi di lapangan.
Baca juga: Senat Brazil akan mendengar Google, FB, Twitter dalam penyelidikan COVID
Baca juga: Baru 60 persen guru di Kota Kupang divaksinasi
Selain meningkatkan pengawasan pada pintu-pintu masuk baik darat, laut maupun udara, karena saat ini virus varian baru sudah mulai menyebar di Indonesia.
"Menurut saya, penanganan skala mikro menjadi kunci utama dalam menekan laju penyebaran COVID-19, dan mencegah masuknya virus baru di daerah ini," kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD NTT itu.
Dia juga mengimbau masyarakat untuk bahu membahu dan bergotong royong menjaga lingkungan masing-masing agar dapat terhindar dari virus ini.
Berdasarkan data terakhir, hingga 27 Juni 2021, jumlah kasus positif COVID-19 di NTT mencapai 18.035, sembuh 16.140 dan meninggal dunia 458 orang.