Kupang (Antaranews NTT) - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu mengatakan wisatawan yang masuk dari Timor Leste melalui sejumlah Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Pulau Timor mencapai 593.000 orang selama 2017.
"Selama 2017 ini kunjungan wisatawan internasional dari Timor Leste melalui tiga pos batas negara di Pulau Timor yakni di Mota Ain, Motamasin, dan Wini sudah mencapai 593.000 orang lebih," katanya saat dihubungi Antara dari Kupang, Kamis.
Ia mengatakan, jumlah kunjungan yang dirilis Kementerian Pariwisata itu tercatat yang terbanyak kedua di Indonesia setelah wisatawan yang masuk melalui pos batas negara di Kepulauan Riau.
Menurutnya, arus wisatawan dari negara Timor Leste yang berbatasan langsung dengan Indonesia di Pulau Timor itu akan semakin ramai karena sudah ada layanan penerbangan langsung Kupang-Dili, ibu kota Timor Leste.
Saat ini, kata Marius, sudah ada layanan penerbangan langsung dari Maskapai Timor Air yang bekerja sama dengan PT TransNusa yang dimulai sejak 15 Desember 2017 lalu.
"Sementara itu nanti ada juga layanan penerbangan dari Maspakai Garuda Indonesia untuk rute yang sama yang tinggal menunggu waktu untuk direalisasikan," katanya.
Menurutnya, layanan penerbangan langsung tersebut akan memudahkan kunjungan mancanegara yang masuk ke NTT melalui Timor Leste karena sudah ada rute penerbangan langsung dari sejumlah negara seperti Darwin maupun Singapura menuju Dili.
"Kalau selama ini kan wisatawan asing dari Sydney, Australia yang ke Kupang harus lewat Bali atau Jakarta, sekarang bisa lewat Dili dengan jarak tempuh ke Kupang juga lebih cepat hanya satu jam," katanya.
Marius mengaku optimistis trend peningkatan kunjungan wisatawan ke provinsi berbasiskan kepualauan itu bisa mencapai hingga 1,5 juta wisatawan dalam tahun 2017.
"Karena jumlah yang masuk dari pos batas negara ini belum lagi nanti dihitung yang masuk melalui Labuan Bajo, Kota Kupang, dan lainnya, jadi tahun ini angka kunjungan wisatawan kita bisa mencapai 1,5 juta orang," katanya.
Ia menambahkan, pemerintah setempat juga terus memperjuangan hadirnya layanan penerbangan internasional Kupang-Darwin untuk mendukung arus kunjungan wisatawan asing.
"Selama 2017 ini kunjungan wisatawan internasional dari Timor Leste melalui tiga pos batas negara di Pulau Timor yakni di Mota Ain, Motamasin, dan Wini sudah mencapai 593.000 orang lebih," katanya saat dihubungi Antara dari Kupang, Kamis.
Ia mengatakan, jumlah kunjungan yang dirilis Kementerian Pariwisata itu tercatat yang terbanyak kedua di Indonesia setelah wisatawan yang masuk melalui pos batas negara di Kepulauan Riau.
Menurutnya, arus wisatawan dari negara Timor Leste yang berbatasan langsung dengan Indonesia di Pulau Timor itu akan semakin ramai karena sudah ada layanan penerbangan langsung Kupang-Dili, ibu kota Timor Leste.
Saat ini, kata Marius, sudah ada layanan penerbangan langsung dari Maskapai Timor Air yang bekerja sama dengan PT TransNusa yang dimulai sejak 15 Desember 2017 lalu.
"Sementara itu nanti ada juga layanan penerbangan dari Maspakai Garuda Indonesia untuk rute yang sama yang tinggal menunggu waktu untuk direalisasikan," katanya.
Menurutnya, layanan penerbangan langsung tersebut akan memudahkan kunjungan mancanegara yang masuk ke NTT melalui Timor Leste karena sudah ada rute penerbangan langsung dari sejumlah negara seperti Darwin maupun Singapura menuju Dili.
"Kalau selama ini kan wisatawan asing dari Sydney, Australia yang ke Kupang harus lewat Bali atau Jakarta, sekarang bisa lewat Dili dengan jarak tempuh ke Kupang juga lebih cepat hanya satu jam," katanya.
Marius mengaku optimistis trend peningkatan kunjungan wisatawan ke provinsi berbasiskan kepualauan itu bisa mencapai hingga 1,5 juta wisatawan dalam tahun 2017.
"Karena jumlah yang masuk dari pos batas negara ini belum lagi nanti dihitung yang masuk melalui Labuan Bajo, Kota Kupang, dan lainnya, jadi tahun ini angka kunjungan wisatawan kita bisa mencapai 1,5 juta orang," katanya.
Ia menambahkan, pemerintah setempat juga terus memperjuangan hadirnya layanan penerbangan internasional Kupang-Darwin untuk mendukung arus kunjungan wisatawan asing.