New York (ANTARA) - Harga minyak naik tipis pada Selasa, (29/6) mencoba untuk menutup beberapa kerugian yang diderita di hari sebelumnya.

Minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus bertambah 7 sen menjadi menetap di 72,98 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah Brent untuk pengiriman Agustus naik 8 sen menjadi ditutup pada 74,76 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Pada Senin, minyak mengalami kerugian yang nyata dengan patokan minyak mentah AS dan Brent masing-masing turun 1,54 persen dan 1,97 persen.

"Koreksi harga dapat disebabkan terutama oleh kombinasi kekhawatiran tentang penyebaran cepat varian Delta dari virus corona dan potensi pembatasan terkait, harapan bahwa OPEC+ akan mengumumkan kenaikan produksi lagi, dan sentimen yang sangat positif sudah ada di pasar minyak," Eugen Weinberg, analis energi di Commerzbank Research, mengatakan dalam sebuah catatan pada Selasa.

"Kabar baiknya tampaknya sudah diperhitungkan sekarang - yaitu cukup diperhitungkan dalam harga hari ini (yang cukup tinggi)," katanya.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang secara kolektif dikenal sebagai OPEC+, dijadwalkan bertemu melalui konferensi video pada 1 Juli untuk meninjau tingkat produksi minyak mentah.

Baca juga: Harga minyak naik dipicu penurunan persediaan di AS

Pedagang juga menunggu data persediaan bahan bakar resmi AS karena Badan Informasi Energi (EIA) akan merilis laporan status minyak mingguannya pada hari Rabu. Analis yang disurvei oleh S&P Global Platts memperkirakan publikasi EIA menunjukkan penurunan 4,7 juta barel dalam stok minyak mentah AS untuk pekan yang berakhir 25 Juni.


Pewarta : Biqwanto Situmorang
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024