Kupang (Antaranews NTT) - Sejumlah warga Kupang yang menerima sertifikat tanah dari Presiden Joko Widodo mengaku sangat terbantu dengan adanya sertifikat tersebut.
"Programnya Pak Jokowi ini sangat membantu kami. Oleh karena itu kami berharap ini terus dilakukan mengingat masih banyak warga yang tak memiliki sertifikat tanah," ujar tokoh masyarakat Kupang Marthen Luther Pong di Kupang, Kamis.
Marthen bersama 237 kepala keluarga di Desa Oenesu, Kupang Barat, baru pertama kali ini mendapatkan sertifikat tanah, setelah selama 10 tahun ini tak memiliki tanah resmi selain lahan persawahan.
Selama kurang dari 10 tahun tersebut Marthen mengaku membangun rumah di lahan milik orang lain yang tak ingin ia sebutkan namanya.
Ia mengaku bahwa pemerintahan Joko Widodo banyak memberikan perhatian kepada masyarakat, salah satunya memberikan sertifikat tanah.
"Dia (Joko Widodo) adalah Presiden yang berhati mulia. Banyak yang sudah dilakukan buat Indonesia khususnya warga NTT," kata Marthen.
Sementara Warga Kota Kupang lainnya, Yonas, juga menyambut baik pembagian sertifikat tanah tersebut. Dari program pembagian sertifikat tanah tersebut, Yonas mengaku mendapatkan sekitar 9,5 hektare tanah dari yang sebelumnya tak memiliki tanah.
"Saya bersyukur karena akhirnya punya tanah sendiri berkat dari pemerintahan Jokowi bersama bapak Jusuf Kalla wakilnya," tuturnya.
Ia pun berharap agar pada 2018 pemerintah melanjutkan program tersebut karena menurutnya masih banyak yang belum mendapatkan tanah seperti yang didapat oleh dirinya dan warga penerima lainnya.
Sementara itu Kementerian ATR/BPN menargetkan pada tahun 2018 NTT akan mendapatkan 254 ribu sertifikat tanah.
"Jumlah tersebut merupakan jumlah yang sangat besar. Tetapi kami harapkan bantuan dan dukungan dari bapak-bapak dan ibu-ibu serta pemerintah daerah," tambahnya.
Sofyan juga mengaku bahwa Presiden Jokowi sendiri telah menugaskannya agar mendaftar seluruh tanah di NTT ini agar memiliki sertifikat tanah.
Hal itu dilakukan sebab pemerintah menargetkan agar pada tahun 2025 nanti seluruh tanah di Indonesia bersertifikat.
"Programnya Pak Jokowi ini sangat membantu kami. Oleh karena itu kami berharap ini terus dilakukan mengingat masih banyak warga yang tak memiliki sertifikat tanah," ujar tokoh masyarakat Kupang Marthen Luther Pong di Kupang, Kamis.
Marthen bersama 237 kepala keluarga di Desa Oenesu, Kupang Barat, baru pertama kali ini mendapatkan sertifikat tanah, setelah selama 10 tahun ini tak memiliki tanah resmi selain lahan persawahan.
Selama kurang dari 10 tahun tersebut Marthen mengaku membangun rumah di lahan milik orang lain yang tak ingin ia sebutkan namanya.
Ia mengaku bahwa pemerintahan Joko Widodo banyak memberikan perhatian kepada masyarakat, salah satunya memberikan sertifikat tanah.
"Dia (Joko Widodo) adalah Presiden yang berhati mulia. Banyak yang sudah dilakukan buat Indonesia khususnya warga NTT," kata Marthen.
Sementara Warga Kota Kupang lainnya, Yonas, juga menyambut baik pembagian sertifikat tanah tersebut. Dari program pembagian sertifikat tanah tersebut, Yonas mengaku mendapatkan sekitar 9,5 hektare tanah dari yang sebelumnya tak memiliki tanah.
"Saya bersyukur karena akhirnya punya tanah sendiri berkat dari pemerintahan Jokowi bersama bapak Jusuf Kalla wakilnya," tuturnya.
Ia pun berharap agar pada 2018 pemerintah melanjutkan program tersebut karena menurutnya masih banyak yang belum mendapatkan tanah seperti yang didapat oleh dirinya dan warga penerima lainnya.
Sementara itu Kementerian ATR/BPN menargetkan pada tahun 2018 NTT akan mendapatkan 254 ribu sertifikat tanah.
"Jumlah tersebut merupakan jumlah yang sangat besar. Tetapi kami harapkan bantuan dan dukungan dari bapak-bapak dan ibu-ibu serta pemerintah daerah," tambahnya.
Sofyan juga mengaku bahwa Presiden Jokowi sendiri telah menugaskannya agar mendaftar seluruh tanah di NTT ini agar memiliki sertifikat tanah.
Hal itu dilakukan sebab pemerintah menargetkan agar pada tahun 2025 nanti seluruh tanah di Indonesia bersertifikat.