Kupang (ANTARA) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Nusa Tenggara Timur (NTT) I Nyoman Ariawan Atmaja mengatakan pihaknya mendukung upaya Bank NTT menerapkan sistem digitalisasi layanan guna mengoptimalkan pelayanan bagi nasabah.
"Kebijakan Bank NTT dengan meningkatkan sistem pembayaran melalui aplikasi digital sangat positif dalam menunjang pembangunan ekonomi NTT," kata I Nyoman Ariawan Atmaja di Kupang, Senin, (19/7).
Menurut dia, percepatan pembayaran dengan sistem digitalisasi sangat membantu nasabah dalam mempercepat transaksi keuangan.
"Apalagi dalam situasi pandemi COVID-19 yang sedang melanda NTT melalui sistem transaksi digital sangat efektif. Kebijakan Bank NTT yang menerapkan sistem pembayaran digital dalam pelayanan perbankan merupakan pilihan yang tepat dalam mendukung perekonomian digital," kata I Nyoman Ariawan Atmaja.
Ia mengatakan Bank NTT selama ini sudah memberikan kontribusi yang nyata dalam pembangunan ekonomi di daerah ini. Peran Bank NTT tidak saja dalam transaksi uang tunai, tetapi juga mendorong transaksi nontunai.
BI, kata dia, sudah bekerja sama dengan Bank NTT di delapan kas titipan seperti di Atambua, Maumere, Ruteng, Lewoleba, Waikabubak, Alor dan Labuan Bajo.
"Kerja sama ini telah berlangsung dengan baik, terkait uang layak yang di edarkan maupun menarik uang yang tidak layak edar," tegasnya.
Baca juga: Bank NTT luncurkan layanan berbasis digital
BI memprediksikan pada 2021 ekonomi di Provinsi NTT akan tumbuh positif walaupun pada 2020 masih terjadi kontraksi sekitar 0,83 persen.
Baca juga: BI luncurkan digitalisasi pasar tradisional di Kota Kupang
Hal itu, menurut dia, lebih banyak ditopang oleh investasi perbaikan di sektor pertanian, konsumsi masyarakat, dan juga peran fiskal sebagai countercyclical dari perekonomian.
"Kebijakan Bank NTT dengan meningkatkan sistem pembayaran melalui aplikasi digital sangat positif dalam menunjang pembangunan ekonomi NTT," kata I Nyoman Ariawan Atmaja di Kupang, Senin, (19/7).
Menurut dia, percepatan pembayaran dengan sistem digitalisasi sangat membantu nasabah dalam mempercepat transaksi keuangan.
"Apalagi dalam situasi pandemi COVID-19 yang sedang melanda NTT melalui sistem transaksi digital sangat efektif. Kebijakan Bank NTT yang menerapkan sistem pembayaran digital dalam pelayanan perbankan merupakan pilihan yang tepat dalam mendukung perekonomian digital," kata I Nyoman Ariawan Atmaja.
Ia mengatakan Bank NTT selama ini sudah memberikan kontribusi yang nyata dalam pembangunan ekonomi di daerah ini. Peran Bank NTT tidak saja dalam transaksi uang tunai, tetapi juga mendorong transaksi nontunai.
BI, kata dia, sudah bekerja sama dengan Bank NTT di delapan kas titipan seperti di Atambua, Maumere, Ruteng, Lewoleba, Waikabubak, Alor dan Labuan Bajo.
"Kerja sama ini telah berlangsung dengan baik, terkait uang layak yang di edarkan maupun menarik uang yang tidak layak edar," tegasnya.
Baca juga: Bank NTT luncurkan layanan berbasis digital
BI memprediksikan pada 2021 ekonomi di Provinsi NTT akan tumbuh positif walaupun pada 2020 masih terjadi kontraksi sekitar 0,83 persen.
Baca juga: BI luncurkan digitalisasi pasar tradisional di Kota Kupang
Hal itu, menurut dia, lebih banyak ditopang oleh investasi perbaikan di sektor pertanian, konsumsi masyarakat, dan juga peran fiskal sebagai countercyclical dari perekonomian.