Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kota Kupang di Provinsi Nusa Tenggara Timur menyalurkan bantuan beras bagi 22.518 keluarga yang terdampak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro di wilayahnya.
Wali Kota Kupang Jefri R. Riwu Kore secara simbolis menyerahkan bantuan beras kepada perwakilan keluarga penerima bantuan dari Kelurahan Oetete, Kelurahan Oebobo, dan Kelurahan Kayu Putih di Kota Kupang, Senin, (19/7).
"Bantuan beras PPKM adalah bantuan dari pemerintah untuk warga yang terdampak adanya penerapan PPKM Mikro di Kota Kupang," katanya.
Pemerintah Kota Kupang menyiapkan bantuan beras sebanyak 225.180 kilogram bagi warga yang terdampak PPKM Mikro.
Wali Kota berharap bantuan beras 10 kilogram per keluarga dari pemerintah bisa meringankan beban warga yang terdampak PPKM Mikro di 51 kelurahan yang ada di wilayah Kota Kupang.
Baca juga: Presiden Jokowi minta penyaluran bansos tidak terlambat
Baca juga: Dana bansos untuk penanganan bencana Kota Kupang capai Rp37 miliar
Jefri juga menekankan bahwa penyaluran bantuan beras harus dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19.
Wali Kota Kupang Jefri R. Riwu Kore secara simbolis menyerahkan bantuan beras kepada perwakilan keluarga penerima bantuan dari Kelurahan Oetete, Kelurahan Oebobo, dan Kelurahan Kayu Putih di Kota Kupang, Senin, (19/7).
"Bantuan beras PPKM adalah bantuan dari pemerintah untuk warga yang terdampak adanya penerapan PPKM Mikro di Kota Kupang," katanya.
Pemerintah Kota Kupang menyiapkan bantuan beras sebanyak 225.180 kilogram bagi warga yang terdampak PPKM Mikro.
Wali Kota berharap bantuan beras 10 kilogram per keluarga dari pemerintah bisa meringankan beban warga yang terdampak PPKM Mikro di 51 kelurahan yang ada di wilayah Kota Kupang.
Baca juga: Presiden Jokowi minta penyaluran bansos tidak terlambat
Baca juga: Dana bansos untuk penanganan bencana Kota Kupang capai Rp37 miliar
Jefri juga menekankan bahwa penyaluran bantuan beras harus dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19.