Kupang (ANTARA) - Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Nusa Tenggara Timur Abed Frans mengatakan para pelaku usaha lebih berharap adanya percepatan vaksinasi COVID-19 agar aktivitas kepariwisataan bisa kembali bertumbuh di tengah pandemi.
"Industri pariwisata sebenarnya lebih berharap percepatan pelaksanaan vaksinasi dan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ini, agar pintu masuk Pariwisata dapat dibuka kembali," katanya kepada Antara di Kupang, Jumat, (30/7).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan harapan pelaku pariwisata di NTT agar industri kepariwisataan dapat kembali bertumbuh di tengah pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.
Menurut Abed, pelaku wisata memang membutuhkan dukungan bantuan pemerintah agar bisa bertahan di tengah pandemi ini.
Namun bantuan-bantuan tersebut hanya bersifat sesaat atau tidak dapat diberikan secara terus menerus.
"Menurut saya bantuan itu hanya suplemen kepada industri pariwisata, yang paling penting adalah vaksinasi COVID-19 dipercepat agar kekebalan komunitas bisa tercapai," katanya.
Baca juga: Asita NTT berharap Menparekraf kawal bantuan untuk pelaku pariwisata
Dengan tingkat vaksinasi yang tinggi, kata dia maka berbagai aturan terkait mobilisasi orang bisa dilonggarkan sehingga wisatawan bisa kembali berkunjung ke Indonesia termasuk di NTT.
Baca juga: NTT siapkan wisata reli promosikan potensi Pulau Timor
"Kita berharap pintu-pintu masuk dapat dibuka sehingga arus kunjungan wisatawan bisa kembali bertumbuh sehingga secara bertahap dapat memulihkan pariwisata kita," katanya.
"Industri pariwisata sebenarnya lebih berharap percepatan pelaksanaan vaksinasi dan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ini, agar pintu masuk Pariwisata dapat dibuka kembali," katanya kepada Antara di Kupang, Jumat, (30/7).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan harapan pelaku pariwisata di NTT agar industri kepariwisataan dapat kembali bertumbuh di tengah pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.
Menurut Abed, pelaku wisata memang membutuhkan dukungan bantuan pemerintah agar bisa bertahan di tengah pandemi ini.
Namun bantuan-bantuan tersebut hanya bersifat sesaat atau tidak dapat diberikan secara terus menerus.
"Menurut saya bantuan itu hanya suplemen kepada industri pariwisata, yang paling penting adalah vaksinasi COVID-19 dipercepat agar kekebalan komunitas bisa tercapai," katanya.
Baca juga: Asita NTT berharap Menparekraf kawal bantuan untuk pelaku pariwisata
Dengan tingkat vaksinasi yang tinggi, kata dia maka berbagai aturan terkait mobilisasi orang bisa dilonggarkan sehingga wisatawan bisa kembali berkunjung ke Indonesia termasuk di NTT.
Baca juga: NTT siapkan wisata reli promosikan potensi Pulau Timor
"Kita berharap pintu-pintu masuk dapat dibuka sehingga arus kunjungan wisatawan bisa kembali bertumbuh sehingga secara bertahap dapat memulihkan pariwisata kita," katanya.