Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa pemerintah telah menyusun peta jalan pengendalian COVID-19 secara terpadu.
"Saya kira telah tercantum penanganan secara terpadu, holistik, itu mulai dari testing, tracing, treatment (3T) itu juga dilakukan, sampai menyangkut masalah vaksinasi, sampai menyangkut juga tadi 3M yaitu protokol kesehatan. Jadi semua dilakukan secara holistik," kata Luhut dalam acara virtual, Senin, (2/8).
"Jadi kalau ada yang menyampaikan bahwa kita hanya menangani masalah 3T, atau hanya 3M, atau vaksinasi itu sama sekali tidak benar," sambung dia.
Luhut menjelaskan pemerintah telah memiliki tabel waktu pelaksanaan penanganan COVID-19, misalnya dengan melakukan pengetesan terhadap 500 ribu orang per hari dengan tujuan menurunkan angka positivity rate sebesar 25 persen pada bulan Juni dan Juli.
Dia mengatakan langkah seperti itu akan terus dilakukan hingga positivity rate dapat turun di bawah 5 persen pada kurun waktu Oktober hingga Desember mendatang.
"Kita juga menyusun bagaimana konversi tempat tidur dan BOR (bed occupancy rate), juga kita berharap BOR itu pada bulan Agustus ini akan berkisar 50 sampai 70 persen dan pada bulan Oktober November akan di bawah 50 persen," kata dia.
Luhut menambahkan bahwa pemerintah juga akan terus melakukan vaksinasi baik untuk aglomerasi Jawa-Bali maupun di luar kedua pulau tersebut. Vaksinasi, kata dia, akan dilakukan secara masif karena jumlah vaksin masih mencukupi.
Lebih lanjut, Luhut mengatakan bahwa COVID-19 varian delta menyebar sangat cepat dan bertahan cukup lama, sehingga dapat menimbulkan angka kematian yang tinggi apabila tidak ditangani secara cepat.
Luhut menegaskan bahwa pemerintah saat ini terus bekerja secara terpadu mengupayakan agar situasi dapat semakin membaik.
"Sejak tingginya varian delta tanggal 15 Juli sampai hari ini kami sudah bisa menurunkan 50 persen itu. Tentu di tempat-tempat lain masih ada angka-angka yang tidak bagus tetapi secara bertahap di berbagai provinsi angka-angka itu membaik," ucap Luhut.
"Di luar Jawa memang masih ada masalah, tetapi itu pun sedang kami tangani secara baik, karena tidak mungkin kami menangani sekaligus semua, Indonesia sangat luas. Jadi kita prioritaskan penanganan itu dan kita lakukan secara bertahap, bertingkat, dan berlanjut," sambung dia.
Baca juga: Akademisi: PPKM langkah tepat selamatkan rakyat dari pandemi COVID-19
Dalam kesempatan itu, Luhut turut berpesan kepada masyarakat agar tetap semangat dan mendukung segenap anak bangsa yang tengah berjuang menghadapi pandemi COVID-19.
Baca juga: Satgas terbitkan syarat perjalanan sesuai PPKM Level 1-4
"Kita harus kompak menghadapi musuh bersama yaitu COVID-19 dalam kasus varian delta ini khususnya," kata dia.
"Saya kira telah tercantum penanganan secara terpadu, holistik, itu mulai dari testing, tracing, treatment (3T) itu juga dilakukan, sampai menyangkut masalah vaksinasi, sampai menyangkut juga tadi 3M yaitu protokol kesehatan. Jadi semua dilakukan secara holistik," kata Luhut dalam acara virtual, Senin, (2/8).
"Jadi kalau ada yang menyampaikan bahwa kita hanya menangani masalah 3T, atau hanya 3M, atau vaksinasi itu sama sekali tidak benar," sambung dia.
Luhut menjelaskan pemerintah telah memiliki tabel waktu pelaksanaan penanganan COVID-19, misalnya dengan melakukan pengetesan terhadap 500 ribu orang per hari dengan tujuan menurunkan angka positivity rate sebesar 25 persen pada bulan Juni dan Juli.
Dia mengatakan langkah seperti itu akan terus dilakukan hingga positivity rate dapat turun di bawah 5 persen pada kurun waktu Oktober hingga Desember mendatang.
"Kita juga menyusun bagaimana konversi tempat tidur dan BOR (bed occupancy rate), juga kita berharap BOR itu pada bulan Agustus ini akan berkisar 50 sampai 70 persen dan pada bulan Oktober November akan di bawah 50 persen," kata dia.
Luhut menambahkan bahwa pemerintah juga akan terus melakukan vaksinasi baik untuk aglomerasi Jawa-Bali maupun di luar kedua pulau tersebut. Vaksinasi, kata dia, akan dilakukan secara masif karena jumlah vaksin masih mencukupi.
Lebih lanjut, Luhut mengatakan bahwa COVID-19 varian delta menyebar sangat cepat dan bertahan cukup lama, sehingga dapat menimbulkan angka kematian yang tinggi apabila tidak ditangani secara cepat.
Luhut menegaskan bahwa pemerintah saat ini terus bekerja secara terpadu mengupayakan agar situasi dapat semakin membaik.
"Sejak tingginya varian delta tanggal 15 Juli sampai hari ini kami sudah bisa menurunkan 50 persen itu. Tentu di tempat-tempat lain masih ada angka-angka yang tidak bagus tetapi secara bertahap di berbagai provinsi angka-angka itu membaik," ucap Luhut.
"Di luar Jawa memang masih ada masalah, tetapi itu pun sedang kami tangani secara baik, karena tidak mungkin kami menangani sekaligus semua, Indonesia sangat luas. Jadi kita prioritaskan penanganan itu dan kita lakukan secara bertahap, bertingkat, dan berlanjut," sambung dia.
Baca juga: Akademisi: PPKM langkah tepat selamatkan rakyat dari pandemi COVID-19
Dalam kesempatan itu, Luhut turut berpesan kepada masyarakat agar tetap semangat dan mendukung segenap anak bangsa yang tengah berjuang menghadapi pandemi COVID-19.
Baca juga: Satgas terbitkan syarat perjalanan sesuai PPKM Level 1-4
"Kita harus kompak menghadapi musuh bersama yaitu COVID-19 dalam kasus varian delta ini khususnya," kata dia.