Kupang (AntaraNews NTT) - Komunitas Pemuda Pinggiran Lintas Agama Kota Kupang, Sabtu,  menanam sebanyak 1.000 anakan pohon di bawah Jembatan Petuk, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur sebagai upaya mencegah terjadinya longsor di daerah itu.

Wakil Wali Kota Kupang Hermanus Man yang hadir dalam aksi penanaman ribuan pohon itu mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan positif yang dilakukan oleh Komunitas pemuda tersebut.

"Begitu banyak kegiatan seperti ini dilakukan oleh komunitas-komunitas di Kota Kupang, seperti dari pihak gereja merupakan hal yang harus diapresiasi. Contohnya yang dilakukan pada pagi ini," katanya.

Ia mengaku bangga karena kegiatan tersebut dilaksanakan oleh pemuda-pemuda lintas agama tidak hanya bergerak di bidang menjaga toleransi umat beragama tetapi juga bergerak di bidang lingkungan.

Menurutnya krisis air bersih di kota Kupang diakibatkan banyaknya penebangan pohon secara liar yang berujung pada kurangnya deposit air hujan turun ke kota itu.

"Mungkin yang ditanam ini tidak bisa saya atau teman-teman wartawan rasakan. Tetapi nanti generasi berikutnya bisa merasakannya," tambahnya.

Sementara itu Kapolres Kupang Kota AKBP Anthon Ch Nugroho mengatakan bahwa tugas menjaga lingkungan adalah tugas semua orang di kota itu. "Masyarakat, TNI, Polri dan pemerintah punya tugas yang sama untuk menjaga lingkungan sekitarnya agar tetap aman," ujarnya.

Menurutnya kegiatan menanam pohon adalah suatu hal positif yang harus dilakukan juga oleh semua orang di kota tersebut.

Anthon mengatakan bahwa daerah tangkapan air di kota Kupang adalah di kawasan jembatan petuk, sehingga apa yang dilakukan komunitas tersebut adalah sebuah perbuatan yang harus didukung oleh semua kalangan.

Kegiatan menanam ribuan pohon di bawah jembatan yang baru selesai pembangunannya pada 2017 lalu menggunakan APBN itu tidak hanya dihadiri oleh pemerintah. Namun baik TNI, Polri dan masyarakat ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024