New York (ANTARA) - Harga minyak jatuh pada perdagangan Jumat karena pedagang khawatir penyebaran varian Delta COVID-19 akan mengancam pemulihan permintaan minyak.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September kehilangan 65 sen, menjadi menetap di 68,44 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober menurun 72 sen menjadi ditutup pada 70,59 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

"Baik IEA dan OPEC menerbitkan laporan bulanan mereka kemarin. Tenor umum mereka dalam kedua kasus adalah bearish untuk harga," kata Analis Energi Commerzbank Research, Carsten Fritsch, dalam sebuah catatan pada Jumat, (13/8).

Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan pada Kamis dalam laporan bulanan yang diawasi ketat bahwa pertumbuhan permintaan tiba-tiba berbalik arah pada bulan Juli setelah kenaikan yang nyata pada bulan Juni, "dan prospek untuk sisa tahun ini telah diturunkan karena memburuknya perkembangan pandemi dan revisi data historis."

Pengamat energi internasional juga membayangkan surplus pasokan yang cukup besar tahun depan jika OPEC+ tetap pada rencananya dan sepenuhnya membalikkan pemangkasan produksinya.

Dalam laporan bulanannya, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) berpegang kuat pada perkiraan permintaannya, namun, ia berbagi pandangan dengan IEA bahwa tahun depan permintaan OPEC akan lebih rendah 1 juta barel per hari dari yang diperkirakan sebelumnya.

Untuk minggu ini patokan harga minyak mentah AS (WTI) naik 0,2 persen, sementara Brent turun 0,2 persen, berdasarkan kontrak bulan depan.

Baca juga: Harga minyak dunia merosot

Baca juga: minyak naik karena persediaan AS turun

Pewarta : Risbiani Fardaniah
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024