Kupang (ANTARA) - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi belanja pemerintah pusat yang disalurkan untuk mendukung perekonomian di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 2021 mencapai Rp6,2 triliun per 13 Agustus.

"Secara persentase, realisasi belanja pemerintah di NTT sudah mencapai 50,3 persen dari total pagu sebesar Rp12,4 triliun," kata Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan Provinsi NTT Tri Budhianto dalam keterangan yang diterima di Kupang, NTT, Sabtu, (21/8)..

Belanja pemerintah pusat yang terealisasikan sebesar Rp6,2 triliun, kata dia, terdiri atas belanja pegawai Rp2,1 triliun, belanja barang Rp1,8 triliun, belanja modal Rp2,2 triliun, dan bantuan sosial Rp7,9 miliar.

Tri mengatakan realisasi belanja merata di setiap jenis belanja di antaranya belanja pegawai karena pembayaran gaji ke-13 yang dibayarkan pada Juni.

Sementara, realisasi belanja barang dan belanja modal karena didorong komitmen percepatan belanja dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi dari dampak pandemi COVID-19.

Ia menjelaskan berdasarkan kantor layanan, realisasi terbesar terdapat pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Kupang sebesar 47 persen.

Sementara, berdasarkan nilai realisasi, belanja modal adalah yang terbesar yakni Rp2,2 triliun karena berkaitan erat dengan pemulihan ekonomi nasional dan realisasi proyek strategis di wilayah NTT.

Baca juga: Realisasi penerimaan bea masuk di NTT capai 76,97 persen

Ia menjelaskan khusus untuk proyek strategis nasional menunjukkan kinerja realisasi anggaran yang sangat bagus karena hampir semua berada di atas 60 persen.

Baca juga: Penyaluran Dana Desa semester I di NTT mencapai Rp802,4 miliar

Tri menambahkan dengan kondisi ini, pihaknya optimistis realisasi belanja pada triwulan III 2021 bisa mencapai target yang ditentukan minimal sebesar 60 persen.

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024