Kupang (AntaraNews NTT) - Hasil analisa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi El Tari Kupang menunjukkan bahwa wilayah udara Nusa Tenggara Timur berpotensi tumbuh awan tebal disertai hujan lokal dalam dua hari ke depan.
"Dari analisa pola cuaca, disimpulkan bahwa prospek cuaca dua hari ke depan untuk Wilayah NTT berpotensi berawan hingga berawan tebal dan hujan lokal," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Ota Welly Jenni Thalo kepada Antara di Kupang, Rabu, terkait cuaca.
Dia menjelaskan, berdasarkan hasil analisa, posisi matahari berada di wilayah belahan bumi selatan sehingga wilayah Provinsi NTT berada di musim penghujan. Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan penguapan potensi terjadinya hujan di wilayah NTT.
Menurut dia, analisa anomali Sea Surface Temperature (SST) +1 sampai dengan +3.0 0C, dengan potensi penguapan di wilayah NTT potensi pertumbuhan awan.
Untuk analisa streamline angin 3000 Feet. Tidak terdapat gangguan cuaca di wilayah NTT yang berpotensi hujan sedang-lebat. Sementara hasil analisa tekanan menunjukkan bahwa tekanan berkisar 1007 - 1010 hpa. Beda tekanan Asia dan Ausralia tidak signifikan, katanya menjelaskan.
Mengenai arah angin, kata dia, arah dan kecepatan angin pada umumnya angin di wilayah NTT bertiup dari arah barat daya, barat laut kecepatan 5 - 15 knot dengan sifat massa udara lembab dan basah.
Artinya, dari analisa souding udara atas menunjukkan bahwa dinamika atmosfer untuk wilayah NTT stabil. Berkurangnya potensi pertumbuhan awan-awan konfektif akibatnya terbentuknya lapisan inversi di atmosfer lapisan atas 850 hpa - 500 hpa, sulit pembentukan awan-awan konfektif, katanya.
Karena itu, dapat disimpulkan bahwa, prospek cuaca dalam dua hari ke depan untuk Wilayah NTT berpotensi berawan hingga berawan tebal dan hujan lokal (hujan dengan intensitas ringan-sedang, durasinya singkat), katanya menjelaskan.
"Dari analisa pola cuaca, disimpulkan bahwa prospek cuaca dua hari ke depan untuk Wilayah NTT berpotensi berawan hingga berawan tebal dan hujan lokal," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Ota Welly Jenni Thalo kepada Antara di Kupang, Rabu, terkait cuaca.
Dia menjelaskan, berdasarkan hasil analisa, posisi matahari berada di wilayah belahan bumi selatan sehingga wilayah Provinsi NTT berada di musim penghujan. Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan penguapan potensi terjadinya hujan di wilayah NTT.
Menurut dia, analisa anomali Sea Surface Temperature (SST) +1 sampai dengan +3.0 0C, dengan potensi penguapan di wilayah NTT potensi pertumbuhan awan.
Untuk analisa streamline angin 3000 Feet. Tidak terdapat gangguan cuaca di wilayah NTT yang berpotensi hujan sedang-lebat. Sementara hasil analisa tekanan menunjukkan bahwa tekanan berkisar 1007 - 1010 hpa. Beda tekanan Asia dan Ausralia tidak signifikan, katanya menjelaskan.
Mengenai arah angin, kata dia, arah dan kecepatan angin pada umumnya angin di wilayah NTT bertiup dari arah barat daya, barat laut kecepatan 5 - 15 knot dengan sifat massa udara lembab dan basah.
Artinya, dari analisa souding udara atas menunjukkan bahwa dinamika atmosfer untuk wilayah NTT stabil. Berkurangnya potensi pertumbuhan awan-awan konfektif akibatnya terbentuknya lapisan inversi di atmosfer lapisan atas 850 hpa - 500 hpa, sulit pembentukan awan-awan konfektif, katanya.
Karena itu, dapat disimpulkan bahwa, prospek cuaca dalam dua hari ke depan untuk Wilayah NTT berpotensi berawan hingga berawan tebal dan hujan lokal (hujan dengan intensitas ringan-sedang, durasinya singkat), katanya menjelaskan.