Letusan itu terjadi dini hari tadi pukul 03.03 WIT. Hujan abu dan pasir turun sampai ke pemukiman warga dan pos pengamatan gunung api di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat.
"Setelah enam hari tidak mengalami erupsi, Gunung Ibu kembali erupsi dengan ketinggian 6.000 meter," kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam laporan yang diterima di Jakarta, Senin, (27/5/2024).
Awan abu itu berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Letusan tersebut tercatat melalui seismogram dengan amplitudo maksimum 28 milimeter dan durasi selama 237 detik.
Bahkan, lontaran lava pijar mencapai jarak satu kilometer dari pusat erupsi ke lereng Gunung Ibu arah barat laut sampai selatan.
Badan Geologi menerbitkan peringatan Volcano Observation Notice for Aviation (VONA) dengan kode merah untuk area Maluku Utara. Layanan VONA untuk memberitahu pilot, operator, manajer lalu-lintas udara, hingga ahli meteorologi mengenai sebaran abu vulkanik demi keamanan penerbangan.
Wafid menuturkan Gunung Ibu masih berstatus awas atau level IV terhitung sejak 16 Mei 2024 sampai hari ini.
Penduduk direkomendasikan untuk tidak beraktivitas di dalam radius empat kilometer dan perluasan sektoral berjarak tujuh kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
"Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong, dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya," pesan Wafid.
Baca juga: Badan Geologi bilang letusan eksplosif Ile Lewotolok masih berlangsung
Baca juga: Balai TN Kelimutu batasi kunjungan wisata ke Danau Kelimutu
Baca juga: Menhan Prabowo monitor percepatan penanganan banjir lahar dingin Gunung Marapi
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Awan vulkanik raksasa terbentuk akibat erupsi Gunung Ibu