Kupang (AntaraNews NTT) - Branch Marketing Manager PT Pertamina (Persero) Nusa Tenggara Timur Mardian mengatakan fluktuasi harga bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri akibat adanya gejolak harga minyak dunia tak akan mempengaruhi pasokan BBM.
"Untuk pasokan BBM ke Provinsi Nusa Tenggara Timur, tidak jadi masalah sampai sekarang, ketahanan stok kita masih belasan sampai 20 hari ke depan," kata Mardian kepada Antara di Kupang, Jumat.
Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan antisipasi terhadap fluktuasi harga BBM dalam negeri akibat adanya gejolak harga minyak dunia. Saat ini terjadi kekhawatiran investor mengenai meningkatnya produksi Amerika Serikat, dan ketatnya pasokan Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC).
Baca juga: Kenaikan BBM dipengaruhi harga minyak dunia
Mardian mengatakan, memang sekarang harga minyak dunia lagi merangkak naik. "Kalau tidak sudah $60-an per barel, padahal asumsi APBN jauh dibawah itu. Memang berat bagi keuangan Pertamina karena harga jual premium dan solar jauh dibawah harga jual keekonomian," katanya menjelaskan.
Idelanya, kata dia, sesuai Perpres 191 tahun 2014 tentang penetapan harga minyak sudah langsung mengacu ke indeks pasar dunia, sehingga turun naik harga juga tetap mengikuti harga pasar dunia. Namun, karena Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara harus mengikuti apa kebijakan stakeholder kita yaitu pemerintah, katanya menambahkan.
Mengenai NTT, dia mengatakan untuk suplay BBM ke NTT sampai saat ini tidak ada masalah, bahkan ketahanan stok BBM masih cukup untuk belasan sampai 20 hari ke depan. Stok BBM ini kata dia, tersebar pada delapan Depot di seluruh wilayah provinsi berbasis kepulauan itu.
"Kita punya delapan Depot yang tersebar si seluruh NTT untuk mendukung distribusi BBM di wilayah NTT. Jarang ada propinsi yang punya depot sebanyak ini," katanya menambahkan. Budi Suyanto
Baca juga: Pertamina siapkan tambahan BBM di tengah laut
Pertamina di tengah laut (dok)
"Untuk pasokan BBM ke Provinsi Nusa Tenggara Timur, tidak jadi masalah sampai sekarang, ketahanan stok kita masih belasan sampai 20 hari ke depan," kata Mardian kepada Antara di Kupang, Jumat.
Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan antisipasi terhadap fluktuasi harga BBM dalam negeri akibat adanya gejolak harga minyak dunia. Saat ini terjadi kekhawatiran investor mengenai meningkatnya produksi Amerika Serikat, dan ketatnya pasokan Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC).
Baca juga: Kenaikan BBM dipengaruhi harga minyak dunia
Mardian mengatakan, memang sekarang harga minyak dunia lagi merangkak naik. "Kalau tidak sudah $60-an per barel, padahal asumsi APBN jauh dibawah itu. Memang berat bagi keuangan Pertamina karena harga jual premium dan solar jauh dibawah harga jual keekonomian," katanya menjelaskan.
Idelanya, kata dia, sesuai Perpres 191 tahun 2014 tentang penetapan harga minyak sudah langsung mengacu ke indeks pasar dunia, sehingga turun naik harga juga tetap mengikuti harga pasar dunia. Namun, karena Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara harus mengikuti apa kebijakan stakeholder kita yaitu pemerintah, katanya menambahkan.
Mengenai NTT, dia mengatakan untuk suplay BBM ke NTT sampai saat ini tidak ada masalah, bahkan ketahanan stok BBM masih cukup untuk belasan sampai 20 hari ke depan. Stok BBM ini kata dia, tersebar pada delapan Depot di seluruh wilayah provinsi berbasis kepulauan itu.
"Kita punya delapan Depot yang tersebar si seluruh NTT untuk mendukung distribusi BBM di wilayah NTT. Jarang ada propinsi yang punya depot sebanyak ini," katanya menambahkan. Budi Suyanto
Baca juga: Pertamina siapkan tambahan BBM di tengah laut