Kupang (AntaraNews NTT) - Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Benediktus Polo Maing menyatakan optimistis bahwa perekaman KTP elektronik (e-KTP) bagi 494.856 warga yang belum memilikinya dapat dituntaskan sebelum pelaksanaan Pilkada serentak 2018.
"Kalau mencermati dari sisi progres perekaman e-KTP, kami optimistis soal jumlah 494.856 yang belum ber-KTP elektronik ini bisa diatasi," kata Polo Maing dalam rapat bersama komisi gabungan DPRD NTT serta Bawaslu dan KPU NTT di Kupang, Senin (19/3).
Ia mengemukakan terkait upaya pemerintah daerah dalam mempercepat perekaman e-KTP bagi 494.856 warga di daerah ini, sehingga bisa memilih pemimpin dalam pilkada serentak pada 27 Juni 2018 mendatang.
Pemerintah provinsi, katanya, telah menggelar rapat terpadu dengan semua Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) dari 22 kabupaten/kota pada 15 Maret lalu terkait percepatan perekaman e-KTP di darah masing-masing.
Mantan Asisten III Setda NTT itu menyebut ada sejumlah langkah yang dilakukan seperti perluasan jangkauan pelayanan hingga ke pelosok daerah. "Ini dilakukan secara mobile atau jemput bola dari dinas terkait untuk perekaman hingga ke kecamatan-kecamatan," katanya pula.
KTP Elektronik (Antara NTT)
Ada pula yang bekerja sama dengan sekolah-sekalah untuk perekaman e-KTP untuk para pelajar sebagai pemilih pemula. Kemudian, upaya perekaman juga dilakukan pada hari libur serta berbagai bentuk kreasi lainnya dari dinas terkait di daerah untuk memperluas jangkauan pelayanan.
Ia menjelaskan kebutuhan blangko e-KTP secara nasional disiapkan sekitar 40 juta lembar. Selain itu, terkait fasilitas perekam KTP elektronik, daerah-daerah juga mengalokasikan dananya melalui APBD untuk peremajaan alat perekam dan pencetakannya di lapangan.
Begitu pula untuk pendistibusiannya, ada kreasi dari masing-masing kabupaten untuk mempercepatnya. Dari berbagai upaya yang ada serta progres perekaman yang dapat diamati melalui Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) terus berkembang.
"Jadi setiap penerbitan KTP di kabupaten diinput ke dalam SIAK, dan secara nasional bisa langsung kita pantau dan data terakhir per 16 Maret 2018, ada 2,958 juta warga di provinsi berbasiskan kepulauan ini sudah ber-KTP elektronik," kata Polo Maing.
"Kalau mencermati dari sisi progres perekaman e-KTP, kami optimistis soal jumlah 494.856 yang belum ber-KTP elektronik ini bisa diatasi," kata Polo Maing dalam rapat bersama komisi gabungan DPRD NTT serta Bawaslu dan KPU NTT di Kupang, Senin (19/3).
Ia mengemukakan terkait upaya pemerintah daerah dalam mempercepat perekaman e-KTP bagi 494.856 warga di daerah ini, sehingga bisa memilih pemimpin dalam pilkada serentak pada 27 Juni 2018 mendatang.
Pemerintah provinsi, katanya, telah menggelar rapat terpadu dengan semua Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) dari 22 kabupaten/kota pada 15 Maret lalu terkait percepatan perekaman e-KTP di darah masing-masing.
Mantan Asisten III Setda NTT itu menyebut ada sejumlah langkah yang dilakukan seperti perluasan jangkauan pelayanan hingga ke pelosok daerah. "Ini dilakukan secara mobile atau jemput bola dari dinas terkait untuk perekaman hingga ke kecamatan-kecamatan," katanya pula.
Ada pula yang bekerja sama dengan sekolah-sekalah untuk perekaman e-KTP untuk para pelajar sebagai pemilih pemula. Kemudian, upaya perekaman juga dilakukan pada hari libur serta berbagai bentuk kreasi lainnya dari dinas terkait di daerah untuk memperluas jangkauan pelayanan.
Ia menjelaskan kebutuhan blangko e-KTP secara nasional disiapkan sekitar 40 juta lembar. Selain itu, terkait fasilitas perekam KTP elektronik, daerah-daerah juga mengalokasikan dananya melalui APBD untuk peremajaan alat perekam dan pencetakannya di lapangan.
Begitu pula untuk pendistibusiannya, ada kreasi dari masing-masing kabupaten untuk mempercepatnya. Dari berbagai upaya yang ada serta progres perekaman yang dapat diamati melalui Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) terus berkembang.
"Jadi setiap penerbitan KTP di kabupaten diinput ke dalam SIAK, dan secara nasional bisa langsung kita pantau dan data terakhir per 16 Maret 2018, ada 2,958 juta warga di provinsi berbasiskan kepulauan ini sudah ber-KTP elektronik," kata Polo Maing.