Ia menjelaskan potensi penularan ASF dinilai tinggi karena berbatasan dengan dua kabupaten yakni Kabupaten Ngada dan Ende, sehingga diperlukan pengetatan lalu lintas ternak babi.
Ia juga meminta agar pengawasan ketat baik oleh petugas dinas terkait maupun aparat desa di masing-masing wilayah terhadap pemasukan ternak babi dan produk babi maupun hasil ikutan lainnya antar Kabupaten/kecamatan/desa baik melalui darat dan laut (melalui jalan resmi maupun tidak resmi).
Sementara itu Kepala UPTD Perbibitan dan Hijauan Pakan Ternak Dinas Peternakan Nagekeo Eliseus Dua mengatakan ASF ini sudah mewabah di banyak di daerah itu.
Baca juga: Pemkab Sikka larang ternak babi masuk untuk mencegah ASF
Baca juga: Pemkab Sikka larang ternak babi masuk untuk mencegah ASF
Ia menambahkan di Kecamatan Aesesa tercatat total kematian babi mencapai 984 ekor dan empat ekor di Kecamatan Boawae.
Baca juga: Pemkab Lembata larang warga jual dan makan daging babi yang mati
Baca juga: Pemkab Lembata larang warga jual dan makan daging babi yang mati
"Itu yang tercatat, belum yang lapor atau buang di kali," katanya dalam Forum Pentahelix Nagekeo yang diselenggarakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Nagekeo di Mbay.