Chicago (ANTARA) - Emas merangkak naik dalam perdagangan yang bergejolak pada Rabu (Kamis pagi WIB), setelah Federal Reserve AS mengisyaratkan kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan dan pelonggaran pembelian obligasi pada pertengahan tahun depan.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, naik tipis 0,6 dolar AS atau 0,03 persen, menjadi ditutup pada 1.778,80 dolar AS per ons. Sehari sebelumnya, Selasa (21/9/2021), emas berjangka melonjak 14,4 dolar AS atau 0,82 persen menjadi 1.778,20 dolar AS.
Emas berjangka juga terangkat 12,40 dolar AS atau 0,71 persen menjadi 1.763,80 dolar AS pada Senin (20/9/2021), setelah jatuh 5,3 dolar AS atau 0,3 persen menjadi 1.751,40 dolar AS pada Jumat (17/9/2021), dan anjlok 38,1 dolar AS atau 2,12 persen menjadi 1.756,70 dolar AS pada Kamis (16/9/2021).
Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan pengurangan pembelian obligasi atau tapering dapat dilakukan pada pertengahan 2022 menyusul pernyataan dari bank sentral yang juga mengisyaratkan kenaikan suku bunga mungkin mengikuti lebih cepat dari yang diperkirakan.
"Itu cukup samar sebelum Powell menguraikan jadwal waktu untuk tapering dan penjelasan yang dia berikan membebani emas," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.
Apa yang memiliki pengaruh yang agak positif pada emas adalah bahwa Fed tidak segera memulai tapering dan mereka masih sangat dovish dalam pernyataan mereka, kata Streible.
Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi, tetapi kenaikan suku bunga Fed akan menumpulkan daya tarik emas karena hal itu akan meningkatkan peluang kerugian memegang logam yang tidak memberikan imbal hasil.
Menyusul pernyataan tersebut, dolar juga bergerak naik terhadap para pesaingnya, membuat emas lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.
Para pedagang menghabiskan hari mengambil posisi menjelang pengumuman kebijakan Fed. Pengumuman itu menunjukkan bahwa jika kemajuan dalam ekonomi berlanjut seperti yang diharapkan, "moderasi" dalam pembelian aset "mungkin segera dibenarkan."
Emas naik lebih jauh dalam perdagangan elektronik setelah pernyataan kebijakan Federal Reserve. Analis pasar berpendapat bahwa tidak adanya pernyataan yang lebih hawkish tampaknya mengurangi ketakutan yang tersisa bagi para pedagang emas.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 29,6 sen atau 1,31 persen, menjadi ditutup pada 22,907 dolar AS per ons. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 50,3 dolar atau 5,29 persen, menjadi ditutup pada 1,001,1 dolar AS per ons.
Baca juga: Emas kembali naik 14,4 dolar
Baca juga: Harga emas naik 12,4 dolar AS
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, naik tipis 0,6 dolar AS atau 0,03 persen, menjadi ditutup pada 1.778,80 dolar AS per ons. Sehari sebelumnya, Selasa (21/9/2021), emas berjangka melonjak 14,4 dolar AS atau 0,82 persen menjadi 1.778,20 dolar AS.
Emas berjangka juga terangkat 12,40 dolar AS atau 0,71 persen menjadi 1.763,80 dolar AS pada Senin (20/9/2021), setelah jatuh 5,3 dolar AS atau 0,3 persen menjadi 1.751,40 dolar AS pada Jumat (17/9/2021), dan anjlok 38,1 dolar AS atau 2,12 persen menjadi 1.756,70 dolar AS pada Kamis (16/9/2021).
Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan pengurangan pembelian obligasi atau tapering dapat dilakukan pada pertengahan 2022 menyusul pernyataan dari bank sentral yang juga mengisyaratkan kenaikan suku bunga mungkin mengikuti lebih cepat dari yang diperkirakan.
"Itu cukup samar sebelum Powell menguraikan jadwal waktu untuk tapering dan penjelasan yang dia berikan membebani emas," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.
Apa yang memiliki pengaruh yang agak positif pada emas adalah bahwa Fed tidak segera memulai tapering dan mereka masih sangat dovish dalam pernyataan mereka, kata Streible.
Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi, tetapi kenaikan suku bunga Fed akan menumpulkan daya tarik emas karena hal itu akan meningkatkan peluang kerugian memegang logam yang tidak memberikan imbal hasil.
Menyusul pernyataan tersebut, dolar juga bergerak naik terhadap para pesaingnya, membuat emas lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.
Para pedagang menghabiskan hari mengambil posisi menjelang pengumuman kebijakan Fed. Pengumuman itu menunjukkan bahwa jika kemajuan dalam ekonomi berlanjut seperti yang diharapkan, "moderasi" dalam pembelian aset "mungkin segera dibenarkan."
Emas naik lebih jauh dalam perdagangan elektronik setelah pernyataan kebijakan Federal Reserve. Analis pasar berpendapat bahwa tidak adanya pernyataan yang lebih hawkish tampaknya mengurangi ketakutan yang tersisa bagi para pedagang emas.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 29,6 sen atau 1,31 persen, menjadi ditutup pada 22,907 dolar AS per ons. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 50,3 dolar atau 5,29 persen, menjadi ditutup pada 1,001,1 dolar AS per ons.
Baca juga: Emas kembali naik 14,4 dolar
Baca juga: Harga emas naik 12,4 dolar AS