Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa berpotensi menguat terbatas dibayangi aksi ambil untung oleh investor.
IHSG dibuka melemah 5,36 poin atau 0,08 persen ke posisi 6.337,33. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,19 poin atau 0,13 persen ke posisi 909,82.
"Investor menanti rilis data cadangan devisa yang dijadwalkan pada Kamis (7/10/2021). IHSG berpeluang menguat terbatas dengan adanya potensi profit taking, bergerak pada rentang 6.236-6.372," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa, (5/10).
Bursa ekuitas AS melemah signifikan pada perdagangan awal pekan, tertekan sentimen kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS dan potensi gagal bayar atau default utang pemerintah AS.
Saham big tech diantaranya Apple, Microsoft, Amazon dan Alphabet turun lebih dari 2 persen, sedangkan Facebook turun lima persen pada Senin (4/10/2021).
Ketidakpastian perdebatan plafon utang AS di Kongres memicu kekhawatiran potensi default dan kenaikan imbal hasil obligasi AS.
Sementara, rilis data ekonomi AS yang positif memicu spekulasi bahwa Bank Sentral AS, The Fed dapat mulai memperketat kebijakan moneter akomodatifnya lebih cepat dari ekspektasi.
Adapun, Presiden Bank Federal Reserve St Louis James Bullard juga memperingatkan bahwa inflasi dapat tetap tinggi untuk beberapa waktu.
Fokus investor tertuju pada rilis data ketenagakerjaan nonpertanian atau non-farm payroll AS pada Jumat (8/10/2021).
Dari Eropa, data PMI Jasa zona Euro periode September akan rilis Selasa ini.
Di Asia, bursa saham Hong Kong menghentikan perdagangan saham China Evergrande pada Senin (4/10/2021), seiring meningkatnya kekhawatiran investor terkait potensi default.
Di sisi lain, Hopson Development Holding Co dikabarkan berencana mengakuisisi sekitar 51 persen saham unit manajemen properti Evergrande senilai 40 miliar dolar Hong Kong.
Baca juga: IHSG awal pekan menguat ikuti kenaikan saham Wall Street
Sementara itu, hasil pertemuan OPEC+ mempertahankan peningkatan output sebesar 400.000 barel per hari (bph) setiap bulan hingga setidaknya April 2022, di tengah pemulihan permintaan dan tekanan dari sejumlah negara untuk produksi yang lebih besar.
Baca juga: Emas melambung 34,1 dolar
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 800,75 poin atau 2,82 persen ke 27.644,14, indeks Hang Seng turun 109,28 atau 0,45 persen ke 23.927,09, dan indeks Straits Times terkoreksi 32,13 poin atau 1,04 persen ke 3.057,52.
IHSG dibuka melemah 5,36 poin atau 0,08 persen ke posisi 6.337,33. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,19 poin atau 0,13 persen ke posisi 909,82.
"Investor menanti rilis data cadangan devisa yang dijadwalkan pada Kamis (7/10/2021). IHSG berpeluang menguat terbatas dengan adanya potensi profit taking, bergerak pada rentang 6.236-6.372," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa, (5/10).
Bursa ekuitas AS melemah signifikan pada perdagangan awal pekan, tertekan sentimen kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS dan potensi gagal bayar atau default utang pemerintah AS.
Saham big tech diantaranya Apple, Microsoft, Amazon dan Alphabet turun lebih dari 2 persen, sedangkan Facebook turun lima persen pada Senin (4/10/2021).
Ketidakpastian perdebatan plafon utang AS di Kongres memicu kekhawatiran potensi default dan kenaikan imbal hasil obligasi AS.
Sementara, rilis data ekonomi AS yang positif memicu spekulasi bahwa Bank Sentral AS, The Fed dapat mulai memperketat kebijakan moneter akomodatifnya lebih cepat dari ekspektasi.
Adapun, Presiden Bank Federal Reserve St Louis James Bullard juga memperingatkan bahwa inflasi dapat tetap tinggi untuk beberapa waktu.
Fokus investor tertuju pada rilis data ketenagakerjaan nonpertanian atau non-farm payroll AS pada Jumat (8/10/2021).
Dari Eropa, data PMI Jasa zona Euro periode September akan rilis Selasa ini.
Di Asia, bursa saham Hong Kong menghentikan perdagangan saham China Evergrande pada Senin (4/10/2021), seiring meningkatnya kekhawatiran investor terkait potensi default.
Di sisi lain, Hopson Development Holding Co dikabarkan berencana mengakuisisi sekitar 51 persen saham unit manajemen properti Evergrande senilai 40 miliar dolar Hong Kong.
Baca juga: IHSG awal pekan menguat ikuti kenaikan saham Wall Street
Sementara itu, hasil pertemuan OPEC+ mempertahankan peningkatan output sebesar 400.000 barel per hari (bph) setiap bulan hingga setidaknya April 2022, di tengah pemulihan permintaan dan tekanan dari sejumlah negara untuk produksi yang lebih besar.
Baca juga: Emas melambung 34,1 dolar
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 800,75 poin atau 2,82 persen ke 27.644,14, indeks Hang Seng turun 109,28 atau 0,45 persen ke 23.927,09, dan indeks Straits Times terkoreksi 32,13 poin atau 1,04 persen ke 3.057,52.