Kupang (ANTARA) - Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli mengatakan kondisi situasi keamanan di Pulau Adonara, Nusa Tenggara Timur, pascabentrok antarwarga di Kelurahan Waiwerang saat ini sudah kondusif.
"Situasi di Pulau Adonara sudah kondusif dan sekarang sedang masa persiapan perdamaian antarpihak yang berkonflik," kata Agustinus Payong Boli ketika dihubungi dari Kupang, Senin, (11/10).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat pasca terjadinya bentrok antara warga Desa Narasaosina dan Wotan di Kelurahan Waiwerang, Kecamatan Adoanara Timur, Pulau Adonara, Kamis (7/10).
Agustinus menginformasikan bahwa situasi kamtibmas saat ini sudah kondusif dan toko-toko atau pasar dan sekolah yang sebelumnya sempat tutup akibat bentrokan, beroperasi kembali.
Saat ini, kata dia, pemerintah daerah tengah dalam mediasi kedua kelompok warga yang berbentrokan agar segera berdamai.
Agustinus juga telah mengunjungi langsung kedua belah pihak pascabentrok tersebut dalam upaya memediasi perdamaian antara pelaku dan korban.
"Langkah perdamaian ini kami tempuh dengan pendekatan budaya suku Lamaholot dengan filosifi kakan kerun arin baki yang artinya kita semua antarkampung adalah bersaudara," katanya.
Dengan upaya ini, dia berharap tidak ada lagi konflik antarwarga dengan senjata tajam baik, pada kedua kelompok warga maupun warga di desa-desa lainnya.
Agustinus mengimbau warga agar tetap menahan diri dan tidak melakukan aksi provokasi yang membuat situasi memanas kembali.
"Kalau ada yang provokasi untuk rusuh, tetap akan ditindak kepolisian," katanya.
Sebelumnya, bentrok antarwarga di Pulau Adonara itu mengakibatkan tiga orang terluka terdiri atas dua anggota Polri masing-masin akibat terkena anak panah dan lemparan batu serta seorang remaja yang terkena anak panah.
Baca juga: Tiga korban dalam bentrok antarwarga di Adonara
Baca juga: Seorang polisi terluka saat mengamankan bentrokan antarwarga di Adonara
"Situasi di Pulau Adonara sudah kondusif dan sekarang sedang masa persiapan perdamaian antarpihak yang berkonflik," kata Agustinus Payong Boli ketika dihubungi dari Kupang, Senin, (11/10).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat pasca terjadinya bentrok antara warga Desa Narasaosina dan Wotan di Kelurahan Waiwerang, Kecamatan Adoanara Timur, Pulau Adonara, Kamis (7/10).
Agustinus menginformasikan bahwa situasi kamtibmas saat ini sudah kondusif dan toko-toko atau pasar dan sekolah yang sebelumnya sempat tutup akibat bentrokan, beroperasi kembali.
Saat ini, kata dia, pemerintah daerah tengah dalam mediasi kedua kelompok warga yang berbentrokan agar segera berdamai.
Agustinus juga telah mengunjungi langsung kedua belah pihak pascabentrok tersebut dalam upaya memediasi perdamaian antara pelaku dan korban.
"Langkah perdamaian ini kami tempuh dengan pendekatan budaya suku Lamaholot dengan filosifi kakan kerun arin baki yang artinya kita semua antarkampung adalah bersaudara," katanya.
Dengan upaya ini, dia berharap tidak ada lagi konflik antarwarga dengan senjata tajam baik, pada kedua kelompok warga maupun warga di desa-desa lainnya.
Agustinus mengimbau warga agar tetap menahan diri dan tidak melakukan aksi provokasi yang membuat situasi memanas kembali.
"Kalau ada yang provokasi untuk rusuh, tetap akan ditindak kepolisian," katanya.
Sebelumnya, bentrok antarwarga di Pulau Adonara itu mengakibatkan tiga orang terluka terdiri atas dua anggota Polri masing-masin akibat terkena anak panah dan lemparan batu serta seorang remaja yang terkena anak panah.
Baca juga: Tiga korban dalam bentrok antarwarga di Adonara
Baca juga: Seorang polisi terluka saat mengamankan bentrokan antarwarga di Adonara