Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjalin kerja sama dengan Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang melakukan kajian pembangunan serta ekonomi di kabupaten yang berbatasan langsung dengan Timor Leste itu.
“Mengapa harus kerja sama dengan Undana, karena saya melihat, Undana adalah perguruan tinggi besar serta berada di pulau Timor, sehingga tidak perlu jauh-jauh,” kata Bupati Belu Wilibrodus Lay saat ditemui di gedung Rektorat Undana, Kupang, Selasa.
Dia mengatakan bahwa kedatangannya ke Undana bersama staf ahli dan Kadis Koperasi Belu bertujuan untuk menjajaki kerja sama dengan salah satu universitas terbesar di NTT itu.
Menurut dia, Undana memiliki banyak doktor serta profesor hebat yang diyakini mampu membuat kajian untuk membantu Pemda Belu menyukseskan program-program pemerintah pusat di wilayah perbatasan itu.
Dalam laporannya di hadapan Rektor Undana Kupang Prof Maxs Sanam yang didampingi oleh sejumlah Wakil Rektor dan Dekan sejumlah fakultas, dia mengatakan bahwa potensi di sektor pertanian dan hortikultura serta pariwisata cukup tinggi di Kabupaten Belu.
Namun, lanjutnya, perlu kajian-kajian dari Undana agar diketahui prioritas sektor apa yang harus dikembangkan di daerah itu.
Sementara itu, Rektor Undana Prof Maxs Sanam mengatakan bahwa Undana siap menjalin kerja sama dan membantu Pemda Belu, khususnya mendukung visi dan program dari Bupati Belu.
“Yang akan kami lakukan tentu saja berbasis pada hasil kajian yang tentunya inline dengan potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Belu,” ujar dia.
Sebab, ujar dia, Undana tidak membawa suatu program yang didesain oleh para peneliti atau Undana tanpa melihat apa sesungguhnya yang terjadi di Kabupaten Belu.
Undana, ujar dia, mengembangkan yang disebut Riset Base Policy atau kebijakan yang dikerjakan berdasarkan hasil kajian. Maxs mengapresiasi rencana baik yang dilakukan oleh Bupati Belu.
Untuk selanjutnya, ujar dia, akan dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dalam waktu dekat.