Labuan Bajo (ANTARA) - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Ristek Nizam mengajak mahasiswa yang berasal dari daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) untuk mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka secara nasional.
"Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk bisa belajar lintas kampus," kata Nizam di Labuan Bajo, Sabtu (23/10).
Menurut Nizam, program Merdeka Belajar Kampus Merdeka memberikan kesempatan bagi mahasiswa dari perguruan tinggi yang memiliki kualitas rendah untuk mendapatkan pengalaman di perguruan tinggi dengan kualitas baik, bahkan hingga ke luar negeri.
Dia menyebut kesempatan bagi mahasiswa tersebut tidak memandang kualitas perguruan tingginya atau sudah berapa perguruan tinggi tersebut berdiri. Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka memberi kesempatan yang sama bagi semua mahasiswa dari semua perguruan tinggi.
Berdasarkan data Pangkalan Data LLDIKTI Nizam menyampaikan jumlah peserta program Merdeka Belajar Kampus Merdeka telah mencapai satu seperempat juta peserta. Selanjutnya, pendaftar program nasional tersebut telah mencapai 500 ribu pendaftar dengan 60 ribu kesempatan program di tingkat nasional.
Dia menilai program yang relatif masih baru tersebut cukup berhasil dan menunjukkan antusias serta semangat mahasiswa untuk menimba pengalaman dan mengembangkan kompetensi melalui berbagai macam program Kampus Merdeka.
Nizam berharap mahasiswa memanfaatkan program tersebut untuk meningkatkan kompetensi, pengalaman, dan pembelajaran yang terbaik.
"Ini kesempatan baik untuk adik-adik sekalian dapatkan pengalaman terbaik untuk menyiapkan karir masa depannya," ungkap dia.
Saat mengikuti Rapat Kerja Nasional Pimpinan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) se-Indonesia di Labuan Bajo sejak Jumat, Prof Nizam menyebut salah satu tugas terpenting LLDIKTI ialah memberikan pembinaan dan penguatan mutu perguruan tinggi terutama bagi perguruan tinggi swasta (PTS) di daerah 3T.
Oleh karena itu, rapat kerja dapat membentuk kolaborasi antar perguruan tinggi khususnya swasta sehingga saling membina satu sama lain.
Baca juga: Ditjen Dikti: "Startup Digital" jadi mata kuliah wajib bagi mahasiswa
Baca juga: LLDikti dorong peningkatan mutu perguruan tinggi swasta
"Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk bisa belajar lintas kampus," kata Nizam di Labuan Bajo, Sabtu (23/10).
Menurut Nizam, program Merdeka Belajar Kampus Merdeka memberikan kesempatan bagi mahasiswa dari perguruan tinggi yang memiliki kualitas rendah untuk mendapatkan pengalaman di perguruan tinggi dengan kualitas baik, bahkan hingga ke luar negeri.
Dia menyebut kesempatan bagi mahasiswa tersebut tidak memandang kualitas perguruan tingginya atau sudah berapa perguruan tinggi tersebut berdiri. Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka memberi kesempatan yang sama bagi semua mahasiswa dari semua perguruan tinggi.
Berdasarkan data Pangkalan Data LLDIKTI Nizam menyampaikan jumlah peserta program Merdeka Belajar Kampus Merdeka telah mencapai satu seperempat juta peserta. Selanjutnya, pendaftar program nasional tersebut telah mencapai 500 ribu pendaftar dengan 60 ribu kesempatan program di tingkat nasional.
Dia menilai program yang relatif masih baru tersebut cukup berhasil dan menunjukkan antusias serta semangat mahasiswa untuk menimba pengalaman dan mengembangkan kompetensi melalui berbagai macam program Kampus Merdeka.
Nizam berharap mahasiswa memanfaatkan program tersebut untuk meningkatkan kompetensi, pengalaman, dan pembelajaran yang terbaik.
"Ini kesempatan baik untuk adik-adik sekalian dapatkan pengalaman terbaik untuk menyiapkan karir masa depannya," ungkap dia.
Saat mengikuti Rapat Kerja Nasional Pimpinan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) se-Indonesia di Labuan Bajo sejak Jumat, Prof Nizam menyebut salah satu tugas terpenting LLDIKTI ialah memberikan pembinaan dan penguatan mutu perguruan tinggi terutama bagi perguruan tinggi swasta (PTS) di daerah 3T.
Oleh karena itu, rapat kerja dapat membentuk kolaborasi antar perguruan tinggi khususnya swasta sehingga saling membina satu sama lain.
Baca juga: Ditjen Dikti: "Startup Digital" jadi mata kuliah wajib bagi mahasiswa
Baca juga: LLDikti dorong peningkatan mutu perguruan tinggi swasta