Kupang (AntaraNews NTT) - Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Timur mengusulkan agar jembatan Termanu yang menghubungkan Kecamatan Fatuleu dan Kecamatan Amfoang di Kabupaten Kupang segera diganti karena kondisinya rusak berat sehingga rawan terjadi bencana.
"Kondisi jembatan Termanu sangat rawan terjadi bencana, namun masih digunakan sebagai tempat perlintasaan kendaran umum," kata Kepala Pelaksana Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT Tini Tadeus di Kupang, Selasa (24/4).
Ia mengatakan jembatan Termanu yang menghubungkan Oelamasi ibu kota Kabupaten Kupang dengan lima kecamatan yaitu Amfoang Utara, Amfoang Timur, Amfoang Barat Laut, Amfoang Tengah dan Fatuleu Barat perlu diganti mengantisipasi bencana yang bisa menimbulkan korban jiwa.
Menurut dia kondisi jembatan Termanu yang dibangun tahun 1994 dengan panjang sekitar 100 meter itu rawan putus karena tembok penyanga jembatan sebagian sudah tergerus air banjir kali Noelmina.
"Kerusakan jembana ini sudah sangat serius sehingga rawan ambruk sehingga perlu dilakukan perbaikan agar aman bagi pengguna kendaraan umum yang melintas di jembatan itu," tegas Tini.
Ia mengatakan, BPBD NTT sudah melakukan kordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum NTT untuk memperbaiki jembatan yang rawan bencana itu.
"Kita berharap pemerintah kabupaten/kota di NTT juga menganti jembatan-jembatan di wilayah itu yang sudah dalam kondisi rusak sebagai upaya mengantisipasi secara dini terjadinya bencana yang menimbulkan korban jiwa bagi pengguna jalan," tegas Tini.
. Prajurit TNI dari Kodim 1604/Kupang memantau jembatan kayu Termanu yang menghubungkan Kecamatan Fatuleu dengan kecamatan Amfoang di wilayah Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)
"Kondisi jembatan Termanu sangat rawan terjadi bencana, namun masih digunakan sebagai tempat perlintasaan kendaran umum," kata Kepala Pelaksana Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT Tini Tadeus di Kupang, Selasa (24/4).
Ia mengatakan jembatan Termanu yang menghubungkan Oelamasi ibu kota Kabupaten Kupang dengan lima kecamatan yaitu Amfoang Utara, Amfoang Timur, Amfoang Barat Laut, Amfoang Tengah dan Fatuleu Barat perlu diganti mengantisipasi bencana yang bisa menimbulkan korban jiwa.
Menurut dia kondisi jembatan Termanu yang dibangun tahun 1994 dengan panjang sekitar 100 meter itu rawan putus karena tembok penyanga jembatan sebagian sudah tergerus air banjir kali Noelmina.
"Kerusakan jembana ini sudah sangat serius sehingga rawan ambruk sehingga perlu dilakukan perbaikan agar aman bagi pengguna kendaraan umum yang melintas di jembatan itu," tegas Tini.
Ia mengatakan, BPBD NTT sudah melakukan kordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum NTT untuk memperbaiki jembatan yang rawan bencana itu.
"Kita berharap pemerintah kabupaten/kota di NTT juga menganti jembatan-jembatan di wilayah itu yang sudah dalam kondisi rusak sebagai upaya mengantisipasi secara dini terjadinya bencana yang menimbulkan korban jiwa bagi pengguna jalan," tegas Tini.