Kupang (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Irjen Pol Lotharia Latif mengatakan bahwa pihaknya sudah menyiapkan satgas penanggulangan bencana alam di provinsi itu, guna membantu masyarakat jika terjadi bencana, termasuk menanggulangi bencana hidrometeorologi.
"Kami sudah bentuk satgas penanggulangan baik internal Polda maupun maupun tingkat Polres-polres," katanya kepada ANTARA di Kupang, Minggu, (31/10).
Hal ini disampaikan berkaitan dengan bagaimana Polri membantu masyarakat menanggulangai bencana hidrometerologi di provinsi berbasis kepulauan itu yang rawan terjadi bencana alam.
Ia menjelaskan, untuk satgas terpadu di Polres-Polres bekerja sama dengan intansi terkait seperti BPBD, dan lainnya.
"Untuk kekuatan bervariasi, disesuaikan dengan ancaman atau kejadian yang di lapangan atau lokasi kejadian," ujar dia.
Namun, tambah dia, Polri sendiri dalam hal ini Polda NTT telah menyiapkan kurang lebih ratusan personel untuk penanggulangan bencana alam setempat.
Masyarakat juga, tambah dia, selama ini sudah mulai diberikan sosialisasi serta latihan penanggulangan bencana alam secara bersama dimana pelaksanaan sosialisasinya dilakukan bekerja sama dengan BNPB dan juga Basarnas.
"Kami sudah lakukan latihan-latihan bersama dengan masyarakat dan terus kita sosialisasi bersama BPBD dan Basarnas," tambah dia.
Komandan berbintang dua itu juga mengharapkan agar masyarakat yang tinggal di tempat-tempat rawan bencana lebih baik segera meninggalkan daerah tersebut.
"Kalau bisa siskamling dan koordinasi antar aparat terkait harus bisa dilakukan, untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam yang kita tak ingin muncul korban jiwa," ujar orang nomor satu di Polda NTT itu.
Baca juga: Puluhan seniman mural meriahkan festival mural 2021
Baca juga: Polda NTT sulap hanggar helikopter jadi loka wisata
"Kami sudah bentuk satgas penanggulangan baik internal Polda maupun maupun tingkat Polres-polres," katanya kepada ANTARA di Kupang, Minggu, (31/10).
Hal ini disampaikan berkaitan dengan bagaimana Polri membantu masyarakat menanggulangai bencana hidrometerologi di provinsi berbasis kepulauan itu yang rawan terjadi bencana alam.
Ia menjelaskan, untuk satgas terpadu di Polres-Polres bekerja sama dengan intansi terkait seperti BPBD, dan lainnya.
"Untuk kekuatan bervariasi, disesuaikan dengan ancaman atau kejadian yang di lapangan atau lokasi kejadian," ujar dia.
Namun, tambah dia, Polri sendiri dalam hal ini Polda NTT telah menyiapkan kurang lebih ratusan personel untuk penanggulangan bencana alam setempat.
Masyarakat juga, tambah dia, selama ini sudah mulai diberikan sosialisasi serta latihan penanggulangan bencana alam secara bersama dimana pelaksanaan sosialisasinya dilakukan bekerja sama dengan BNPB dan juga Basarnas.
"Kami sudah lakukan latihan-latihan bersama dengan masyarakat dan terus kita sosialisasi bersama BPBD dan Basarnas," tambah dia.
Komandan berbintang dua itu juga mengharapkan agar masyarakat yang tinggal di tempat-tempat rawan bencana lebih baik segera meninggalkan daerah tersebut.
"Kalau bisa siskamling dan koordinasi antar aparat terkait harus bisa dilakukan, untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam yang kita tak ingin muncul korban jiwa," ujar orang nomor satu di Polda NTT itu.
Baca juga: Puluhan seniman mural meriahkan festival mural 2021
Baca juga: Polda NTT sulap hanggar helikopter jadi loka wisata