Kupang (ANTARA) - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi belanja negara untuk Nusa Tenggara Timur meningkat dari September sebesar Rp11,42 triliun menjadi Rp13,89 triliun per 28 Oktober 2021.

"Realisasi belanja negara di NTT secara persentase mencapai 68,37 persen dari total pagu Rp20,32 triliun," kata Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu NTT, Catur A. Widodo dalam rilis pers terkait kinerja APBN dalam wilayah NTT Triwulan III 2021 di Kupang, Senin, (1/11).

Ia mengatakan belanja negara untuk NTT menunjukkan hasil yang relatif baik, khususnya selama satu bulan terakhir meningkat lebih dari Rp2 triliun sehingga menjadi Rp13,89 triliun.

Belanja ini terdiri dari belanja Pemerintah Pusat yang terealisasi sebesar Rp8,63 triliun dari pagu Rp12,76 triliun untuk kebutuhan belanja pegawai, barang, modal, dan bantuan sosial.

Selain itu transfer ke daerah terealisasi sebesar Rp3,10 triliun dari pagu Rp4,5 triliun serta Dana Desa terealisasi Rp2,16 triliun dari pagu Rp3,06 triliun.

Widodo mengatakan berdasarkan proyeksi hingga akhir 2021, diharapkan realisasi belanja negara di NTT beradap pada kisaran 90-95 persen.

Lebih lanjut ia mengatakan dari sisi jenisnya, belanja modal berupa infrastruktur berupa jalan, irigasi dan jaringan menunjukkan realisasi yang cukup bagus mencapai 68,2 persen.

Realisasi belanja infrastruktur ini sejalan dengan upaya pemerintah memulihkan perekonomian dari dampak pandemi COVID-19.

"Belanja untuk infrastruktur ini juga mendorong penyerapan tenaga kerja sehingga masyarakat bisa memiliki sumber pendapatan untuk perekonomian rumah tangga," katanya.

Baca juga: Sambut Bulan Inkluasi Keuangan, Phintraco Sekuritas berikan modal investasi cuma-cuma

Baca juga: Erick sebut Kementerian akan miliki dashboard pemantau data keuangan BUMN

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024