Kupang (AntaraNews NTT) - Wakil Bupati Belu JT Ose Luan mengemukakan pemerintah daerah setempat sedang melakukan pendataan lahan untuk pembangunan bendungan baru, setelah bendungan Kolhua ditolak oleh masyarakat Kota Kupang yang dialokasikan pemerintah pusat.

"Pemerintah daerah bersama tim sudah memeriksa kesiapan lahan, sementara dilakukan pendataan daerah yang akan digenangi bendungan baru ini," kata JT Ose Luan saat dihubungi Antara dari Kupang, Senin (7/5).

Ose Luan mengatakan, pemerintah setempat telah mendapat petunjuk adanya alokasi pembangunan bendungan baru di daerah yang berbatasan dengan negara Timor Leste itu.

"Kami tentu sangat bersyukur untuk alokasi bendungan baru ini, apalagi kondisi iklim kemarau panjang mencapai sembilan bulan setiap tahun sehingga penambahan bendungan ini akan mendatangkan manfaat ganda," katanya.

Ia menyebut, lokasi bendungan baru yang disiapkan berada di hulu Sungai Talau sekitar Desa Lookeu, Kecamatan Tasifeto Barat.

Ia belum memastikan berapa luas lahan yang akan dibebaskan, namun diperkirakan lebih besar dari Bendungan Rotiklot yang sedang dibangun saat ini dengan luas genangan air mencapai 24,91 hektare.

"Saya kira sekitar puluhan hektare lahan yang disiapkan, lebih luas dari Rotiklot dan Tilong di Kabupaten Kupang, namun masih di bawah Bendungan Temef yang akan dibangun di Kabupaten Timor Tengah Selatan," katanya.

Baca juga: Feature - Hilangnya peluang mengatasi krisis air di Kupang

Menurutnya, jika alokasi pembangunan bendungan baru ini terealisasi maka akan bermanfaat ganda bagi pemerintah dan masyarakat setempat yakni untuk memenuhi kebutuhan air baku, irigasi, maupun pariwisata.

"Untuk irigasi berarti bisa mengairi hamparan sawah yang luas dari Desa Lookeu hingga Desa Tialai dan lainnya di Kecamatan Tasifeto Timur," katanya.

Ia menjelaskan, Bendungan Rotiklot yang hampir tuntas dibangun lebih bermanfaat untuk persawahan di sekitar daerah pantai, dan hingga ke arah Kabupaten Timor Tengah Utara.

"Rotiklot ini bermanfaat untuk penyediaan air bersih dan persawahan di beberapa desa, sementara alokasi baru ini dibangun maka bisa untuk irigasi banyak desa dari Tasifeto Barat hingga Tasifeto Timur," katanya.

Ose Luan memastikan, pemerintah daerah selalu berupaya agar segala hal yang berkaitan dengan pembebasan lahan untuk pembangunan bendungan baru itu dapat teratasi.

"Sehingga tahun ini kami sudah harus mendata semua, berapa lahan masyarakat yang akan digenangi air, setelah beres baru berkoordinasi dengan pemerintah pusat maupun pihak pelaksana proyek agar bisa mulai dibangun," katanya.

Jika alokasi bendungan baru ini dibangun, maka Kabupaten Belu akan memiliki dua bendungan raksasa yang dibangun Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, selain Bendungan Rotiklot yang hampir tuntas dibangun, tambahnya.

Baca juga: Bendungan untuk Kota Kupang sangat penting

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024