Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur mengimbau warga yang tinggal di sekitar daerah aliran sungai (DAS) agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana akibat cuaca ekstrem pada masa peralihan musim.
"Warga yang tinggal di sekitar DAS harus lebih waspada untuk menghindari potensi bencana banjir dan tanah longsor di masa pancaroba ini," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Kupang Maxi Jemy Didok di Kupang, Rabu, (3/11).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan upaya mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi di Kota Kupang, NTT pada pancaroba dari musim kemarau ke hujan.
Dalam masa peralihan musim ini, kata dia, bencana sewaktu-waktu dapat mengancam masyarakat, antara lain akibat angin kencang ataupun puting beliung, banjir, dan longsor.
Oleh sebab itu ia mengimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan bencana terutama yang tinggal di dekat atau sekitar DAS.
Maxi Jemy menyarankan warga sekitar DAS untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman apabila terjadi hujan terus-menerus selama lebih dari tiga jam.
"Warga bisa mengungsi sementara untuk menghindari banjir dan longsor yang rawan terjadi saat hujan terus menerus," katanya.
Pemerintah Kota Kupang mengimbau warga agar senantiasa mewaspadai berbagai kemungkinan terjadinya bencana. Selain itu juga aktif memantau informasi prakiraan cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Apabila terjadi bencana, kata dia, warga harus segera melaporkan ke Posko Penanggulangan Bencana BPBD Kota Kupang di Jalan Sam Ratulangi, Kecamatan Kelapa Lima, yang selalu dibuka setiap saat.
Baca juga: Warga NTT diimbau waspadai cuaca ekstrem sepekan ke depan
Baca juga: BMKG ingatkan masyarakat Manggarai Barat waspadai longsor wilayah dataran tinggi
"Warga yang tinggal di sekitar DAS harus lebih waspada untuk menghindari potensi bencana banjir dan tanah longsor di masa pancaroba ini," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Kupang Maxi Jemy Didok di Kupang, Rabu, (3/11).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan upaya mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi di Kota Kupang, NTT pada pancaroba dari musim kemarau ke hujan.
Dalam masa peralihan musim ini, kata dia, bencana sewaktu-waktu dapat mengancam masyarakat, antara lain akibat angin kencang ataupun puting beliung, banjir, dan longsor.
Oleh sebab itu ia mengimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan bencana terutama yang tinggal di dekat atau sekitar DAS.
Maxi Jemy menyarankan warga sekitar DAS untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman apabila terjadi hujan terus-menerus selama lebih dari tiga jam.
"Warga bisa mengungsi sementara untuk menghindari banjir dan longsor yang rawan terjadi saat hujan terus menerus," katanya.
Pemerintah Kota Kupang mengimbau warga agar senantiasa mewaspadai berbagai kemungkinan terjadinya bencana. Selain itu juga aktif memantau informasi prakiraan cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Apabila terjadi bencana, kata dia, warga harus segera melaporkan ke Posko Penanggulangan Bencana BPBD Kota Kupang di Jalan Sam Ratulangi, Kecamatan Kelapa Lima, yang selalu dibuka setiap saat.
Baca juga: Warga NTT diimbau waspadai cuaca ekstrem sepekan ke depan
Baca juga: BMKG ingatkan masyarakat Manggarai Barat waspadai longsor wilayah dataran tinggi