Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, mengimbau warga setempat agar menata lingkungan di sekitar tempat tinggal guna mengurangi risiko bencana hidrometeorologi saat musim hujan.
"Penataan lingkungan penting dilakukan untuk meminimalkan dampak bencana akibat banjir, pohon tumbang, dan sebagainya," kata Kepala BPBD Kota Kupang Maxi Jemy Didok di Kupang, Kamis, (4/11).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan harapan Pemerintah Kota Kupang terhadap warga setempat dalam mengantisipasi dampak bencana hidrometeorologi saat peralihan (pancaroba) dari musim kemarau ke musim hujan.
Maxi mengimbau warga agar memperhatikan kondisi lingkungan sekitar yang dapat mengancam keselamatan. Pohon-pohon yang berpotensi tumbang agar segera dipangkas atau ditebang.
Selain itu membersihkan selokan di sekitar pemukiman untuk mengantisipasi munculnya luapan atau genangan air ketika hujan.
"Para lurah, RT/RW kita minta untuk menginisiasi kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan masing-masing," katanya.
Lebih lanjut Maxi mengimbau warga agar senantiasa meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana, terutama warga yang tinggal di sekitar daerah aliran sungai (DAS).
Ia menyarankan agar warga sekitar DAS dapat mengungsi sementara jika terjadi hujan terus menerus selama lebih dari tiga jam.
Apabila terjadi banjir, tanah longsor, serta angin kencang atau puting beliung maka warga harus segera melaporkan ke Pos Penanggulangan Bencana di BPBD Kota Kupang yang dibuka setiap saat.
Baca juga: Warga sekitar DAS di Kota Kupang diimbau tingkatkan kewaspadaan bencana
Baca juga: Warga NTT diimbau waspadai cuaca ekstrem sepekan ke depan
"Penataan lingkungan penting dilakukan untuk meminimalkan dampak bencana akibat banjir, pohon tumbang, dan sebagainya," kata Kepala BPBD Kota Kupang Maxi Jemy Didok di Kupang, Kamis, (4/11).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan harapan Pemerintah Kota Kupang terhadap warga setempat dalam mengantisipasi dampak bencana hidrometeorologi saat peralihan (pancaroba) dari musim kemarau ke musim hujan.
Maxi mengimbau warga agar memperhatikan kondisi lingkungan sekitar yang dapat mengancam keselamatan. Pohon-pohon yang berpotensi tumbang agar segera dipangkas atau ditebang.
Selain itu membersihkan selokan di sekitar pemukiman untuk mengantisipasi munculnya luapan atau genangan air ketika hujan.
"Para lurah, RT/RW kita minta untuk menginisiasi kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan masing-masing," katanya.
Lebih lanjut Maxi mengimbau warga agar senantiasa meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana, terutama warga yang tinggal di sekitar daerah aliran sungai (DAS).
Ia menyarankan agar warga sekitar DAS dapat mengungsi sementara jika terjadi hujan terus menerus selama lebih dari tiga jam.
Apabila terjadi banjir, tanah longsor, serta angin kencang atau puting beliung maka warga harus segera melaporkan ke Pos Penanggulangan Bencana di BPBD Kota Kupang yang dibuka setiap saat.
Baca juga: Warga sekitar DAS di Kota Kupang diimbau tingkatkan kewaspadaan bencana
Baca juga: Warga NTT diimbau waspadai cuaca ekstrem sepekan ke depan