Kupang (AntaraNews NTT) - Penanggulangan korupsi menjadi isu menarik dalam debat publik putaran kedua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kupang, Nusa Tenggara Timur pada Pilkada 2018 yang berlangsung di aula Gereja Elim Naibonat, Jumat (25/5).

Dalam debat yang dipandu moderator Aser Rihi Tugu menghadirkan tiga orang panelis yaitu Dr David W Pandie dari Universitas Nusa Cendana Kupang, Dr Ahmad Atang dari Universitas Muhammadiyah Kupang serta Zet Malelak dari Universitas Kristen Artha Wacana, mengangkat tiga isu strategis yaitu penanggulangan Korupsi, Kesehatan dan Pendidikan.

"Tiga isu itu yang menjadi materi pembahasan dalam debat publik putaran kedua. KPU berharap kelima kandidat yang bertarung dalam pilkada Kabupaten Kupang, lebih tajam dalam menjawab pertanyaan panelis," kata Juru bicara KPU Kabupaten Kupang, Imanuel Ballo kepada Antara di Kupang, Kamis (24/5).

Imanuel mengatakan salah satu isu yang menjadi tema dalam debat putaran terakhir ini yaitu korupsi. "Isu korupsi memang menjadi isu menarik dalam debat ini, namun dalam debat nanti hindari saling serang di antara kandidat," katanya.

Apalagi, tambahnya,  dalam debat tersebut terdapat dua calon kepala daerah yang merupakan mantan pejabat daerah itu. Pertanyaan harus sesuai visi dan misi sehingga debat berlangsung aman dan bermartabat.

Baca juga: Pilkada 2018 - Debat cagub NTT mirip orang baca injil

Kelima kandidat yang bertarung dalam pilkada 2018 di Kabupaten Kupang yaitu pasangan Hendrik Paut-Aljeri Monas diusung Partai Demokrat dan PKPI, Korinus Masneno-Jerri Manafe di usung Nasdem, Golkar dan Hanura.

Nelson Obed Matara- Bernard Bait diusung PDIP, PKB, Silfester Banfatin-Johny Oettemoesoe diusung Gerindra dan PAN, Melianus Akulas-Joao de Jesus Costa pasangan calon perseorangan.

Imanuel mengharapkan, kelima pasangan calon kepala daerah tersebut mampu menjawab pertanyaan yang diajukan panelis agar masyarakat memahami strategis yang dilakukan dalam mempercepat pembangunan daerah ini apabila terpilih sebagai bupati dan wakil bupati pada pemilihan 27 Juni 2018.

"Jawaban harus sesuai materi yang dibahas. Jangan melebar ke isu-isu yang bukan merupakan materi debat. Dalam debat yang pertama jawaban kandidat melebar dan tidak fokus pada materi serta kurang memanfaatkan waktu secara maksimal," kata Imanuel.

Pewarta : Benediktus Jahang
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024