Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BPOLBF) bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendorong investasi berkelanjutan di 11 kabupaten dalam wilayah koordinatif BPOLBF melalui Forum Investment Road to KTT G20.

"Pertemuan ini bisa menjadi potret identifikasi persoalan dan kendala dalam investasi di wilayah Labuan Bajo Flores untuk menemukan solusinya. Pastinya investasi yang kita butuhkan adalah investasi yang mampu melestarikan untuk menyejahterakan," kata Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Kamis, (25/11).

BPOLBF sebagai satuan kerja di bawah Kemenparekraf memiliki salah satu tugas dan fungsi untuk melakukan langkah-langkah percepatan pembangunan di Labuan Bajo Flores. Shana menilai forum investment dapat menjadi sarana untuk mengidentifikasi persoalan dan kendala dalam investasi di Labuan Bajo.

Dia melihat bahwa gaung percepatan pembangunan infrastruktur dan pariwisata di Labuan Bajo ditantang dengan pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang mengimbanginya.

Tanpa adanya peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, maka tujuan pembangunan tersebut tidak akan tercapai. Oleh karena itu ruang-ruang kreatif dibutuhkan untuk menumbuhkan pengusaha-pengusaha lokal baru yang akan mengisi rantai pasok pariwisata. Selain itu masyarakat maupun investor harus berkolaborasi untuk membangun ekosistem parekraf berkelanjutan dan berdaya saing.

"Kehadiran investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif diharapkan memberikan dampak positif dengan meningkatkan ekonomi masyarakat dengan terbukanya lapangan kerja," harap Shana.
  Kegiatan Forum Investment Road to KTT G20 dengan tema "Sustainable Tourism and Creative Economy Investment Forum" yang digelar BPOLBF-Kemenparekraf di Hotel Meruorah Labuan Bajo, Selasa (23/11/2021) (ANTARA/Ho-BPOLBF)
Forum Investment Road to KTT G20 mengambil tema "Sustainable Tourism and Creative Economy Investment Forum" yang digelar secara hybrid di Hotel Meruorah Labuan Bajo pada Selasa. Kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah investor untuk melihat peluang-peluang investasi berkelanjutan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang tersebar di 11 kabupaten dalam wilayah koordinatif BPOLBF yakni Flores, Alor, Lembata dan Bima (Floratama).

Wakil Bupati (Wabup) Manggarai Barat Yulianus Weng pun menyampaikan bahwa forum investasi itu bukan hanya diperuntukkan bagi para investor yang mau berinvestasi di Labuan Bajo saja tapi membuka peluang untuk berinvestasi di daerah Floratama.

Dia menyebut Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat akan memberikan moratorium pembangunan hotel bintang empat dan lima di Manggarai Barat maksimal hingga bulan Oktober 2022. Selanjutnya izin yang sudah dikeluarkan akan dievaluasi sehingga maksimal enam bulan sudah harus direalisasikan.

Wabup Weng berharap banyaknya investasi yang masuk dapat membuat semakin banyak wisatawan berkunjung untuk merasakan kenyamanan Labuan Bajo.

Sementara itu Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf Fadjar Hutomo menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) yang sudah mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut.

Dia berharap kegiatan itu bisa membuka peluang investasi yang banyak agar dapat membantu perkembangan dan pemulihan ekonomi Labuan Bajo ke depan.

Baca juga: Badan Otorita: Pengembangan pariwisata harus berbasis berkelanjutan

Baca juga: BPOLBF gandeng jurnalis bangun komitmen dukung pariwisata

Pewarta : Fransiska Mariana Nuka
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024