Kupang (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Trenggono menyatakan siap menggenjot produktivitas rumput laut di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk kebutuhan pasar domestik maupun ekspor dengan cara aktif memberikan pendampingan dan penyuluhan kepada masyarakat terkait produksi rumput laut menggunakan sistem kultur jaringan.
"Pemerintah akan bantu dari sisi (cara) produksi rumput lautnya," ujar Menteri Trenggono saat mengunjungi salah satu unit pengolahan rumput laut di Kupang, Selasa, (30/11).
Dalam kunjungan tersebut Menteri Trenggono menyerap aspirasi pelaku usaha rumput laut tentang terbatasnya bahan baku yang dapat diperoleh.
Padahal permintaan dari stakeholder yang berasal dari luar negeri cukup besar.
Melihat potensi tersebut, Menteri Trenggono menyakini bahwa meningkatnya produktivitas rumput laut dapat berdampak pada peningkatan kesejahteraan pembudidaya komoditas ini.
Menteri Trenggono juga berharap penyerapan tenaga kerja lokal dari kegiatan budidaya maupun usaha rumput di NTT juga meningkat.
Di samping itu, Menteri Trenggono meminta pelaku usaha ikut memberikan bimbingan ke pembudidaya agar kualitas rumput laut yang dihasilkan lebih tinggi.
Serta pelaku usaha tidak keberatan membeli rumput laut basah dari para pembudidaya untuk membantu peningkatan ekonomi masyarakat.
"Masyarakat harus dilibatkan, jika membeli produk basah dari masyarakat, hasilnya akan langsung dirasakan. Masyarakat sekitar jadi sejahtera dan maju. Tidak perlu kirim jauh dari luar juga," katanya.
Rumput laut merupakan komoditas budidaya yang akan digenjot produktivitasnya karena termasuk dalam program terobosan KKP periode 2021-2024, bersama dengan udang, lobster dan kepiting.
Rumput laut selama ini juga termasuk komoditas unggulan ekspor, dimana sepanjang Januari hingga September 2021, nilai ekspornya mencapai 236 juta dolar AS.
Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Laiskodat mendukung penuh program terobosan KKP untuk menggenjot produktivitas rumput laut. Menurutnya kegiatan budidaya rumput laut berjalan hampir di semua wilayah pesisir NTT.
"Kami dukung penuh dan siap untuk bergerak bersama KKP untuk meningkatkan produktivitas rumput laut," ujarnya.
Baca juga: DKP identifikasi 74 penerima bantuan bibit rumput laut di Flores
Baca juga: Pemkab Sabu Raijua segera operasikan kembali pabrik rumput laut-air kemasan
"Pemerintah akan bantu dari sisi (cara) produksi rumput lautnya," ujar Menteri Trenggono saat mengunjungi salah satu unit pengolahan rumput laut di Kupang, Selasa, (30/11).
Dalam kunjungan tersebut Menteri Trenggono menyerap aspirasi pelaku usaha rumput laut tentang terbatasnya bahan baku yang dapat diperoleh.
Padahal permintaan dari stakeholder yang berasal dari luar negeri cukup besar.
Melihat potensi tersebut, Menteri Trenggono menyakini bahwa meningkatnya produktivitas rumput laut dapat berdampak pada peningkatan kesejahteraan pembudidaya komoditas ini.
Menteri Trenggono juga berharap penyerapan tenaga kerja lokal dari kegiatan budidaya maupun usaha rumput di NTT juga meningkat.
Di samping itu, Menteri Trenggono meminta pelaku usaha ikut memberikan bimbingan ke pembudidaya agar kualitas rumput laut yang dihasilkan lebih tinggi.
Serta pelaku usaha tidak keberatan membeli rumput laut basah dari para pembudidaya untuk membantu peningkatan ekonomi masyarakat.
"Masyarakat harus dilibatkan, jika membeli produk basah dari masyarakat, hasilnya akan langsung dirasakan. Masyarakat sekitar jadi sejahtera dan maju. Tidak perlu kirim jauh dari luar juga," katanya.
Rumput laut merupakan komoditas budidaya yang akan digenjot produktivitasnya karena termasuk dalam program terobosan KKP periode 2021-2024, bersama dengan udang, lobster dan kepiting.
Rumput laut selama ini juga termasuk komoditas unggulan ekspor, dimana sepanjang Januari hingga September 2021, nilai ekspornya mencapai 236 juta dolar AS.
Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Laiskodat mendukung penuh program terobosan KKP untuk menggenjot produktivitas rumput laut. Menurutnya kegiatan budidaya rumput laut berjalan hampir di semua wilayah pesisir NTT.
"Kami dukung penuh dan siap untuk bergerak bersama KKP untuk meningkatkan produktivitas rumput laut," ujarnya.
Baca juga: DKP identifikasi 74 penerima bantuan bibit rumput laut di Flores
Baca juga: Pemkab Sabu Raijua segera operasikan kembali pabrik rumput laut-air kemasan