Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur segera mengoperasikan kembali pabrik rumput laut dan air mineral dalam kemasan untuk mendorong pertumbuhan perekonomian di daerah itu.

"Keberadaan kedua pabrik ini sangat penting bagi perekonomian daerah namun tidak beroperasi selama beberapa tahun ini karena beberapa kendala," kata Bupati Sabu Raijua Nikodemus Rihi Heke ketika dihubungi dari Kupang, Rabu  (13/10).

Ia menjelaskan pabrik rumput laut yang berada di Kecamatan Sabu Timur sudah tidak beroperasi lagi sejak 2015 karena masalah manajemen.

Sementara pabrik air mineral dalam kemasan yang diluncurkan pada 2016 lalu belum bisa memasarkan produk karena terkendala persoalan perizinan.

Rihi Heke mengatakan pemerintahannya tengah melakukan persiapan agar kedua pabrik tersebut segera kembali beroperasi, salah satunya berkoordinasi dengan PLN untuk memperkuat jaringan dan pasokan listrik untuk kebutuhan pabrik tersebut.

"Target kami akhir tahun ini bisa beroperasi atau paling lambat awal 2022 mendatang," katanya.

Pengoperasian kedua pabrik ini akan diserahkan kepada pihak ketiga, karena jika ditangani pemerintah daerah maka ada kesulitan karena keterbatasan sumber daya manusia.

Rihi Heke mengatakan beberapa pengusaha atau pihak ketiga juga telah datang untuk menyampaikan tawaran berinvestasi dan ia juga sudah meminta agar pihak ketiga melakukan kajian.

"Dari kajian tersebut selanjutnya akan kita kaji lagi bersama-sama guna mendapatkan kesepakatan," katanya.

Pada prinsipnya pengelolaan kedua pabrik ini harus saling menguntungkan baik untuk pengusaha maupun untuk menambah pendapatan daerah maupun menyerap tenaga kerja dari warga setempat.

Baca juga: Semua desa di Sabu Raijua terhubung jaringan listrik

Baca juga: Sabu Raijua prioritaskan pembangunan air bersih

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024