Kupang (AntaraNews NTT) - Pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur periode 2018-2023, Viktor Laiskodat-Josef Nae Soi (Victory-Joss) akan memperkuat saksi untuk mengawal pelaksanaan pemungutan suara di seluruh tempat pemungutan suara (TPS) pada 27 Juni 2018.
"Sekarang kami lagi konsilidasi dan pelatihan saksi yang nantinya bertugas mengawal seluruh tahapan pemungutan suara hingga penghitungan suara pada semua tingkatan," kata Sekretaris Tim Pemenangan Viktor-Joss, Honing Sani kepada Antara di Kupang, Sabtu (2/6).
Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan persiapan tim pemenangan pasangan yang diusung Partai Golkar, Nasdem dan Hanura itu dalam memenangkan paket Viktor-Joss pada pemungutan suara Pilgub NTT 27 Juni 2018 mendatang.
Pelaksanaan Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) di 10 kabupaten se-NTT dan Pemilu Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) periode 2018-2023 tinggal menghitung hari.
Menurut dia, sesuai aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU), pasangan calon dapat menyiapkan dua orang saksi pada setiap tempat pemungutan suara (TPS).
Mengenai strategi, dia mengatakan tentu saja semua tim pemenangan pasangan calon memiliki strategi masing-masing di lapangan untuk memenangkan pemilihan.
Baca juga: Pilkada 2018 - DPT Pilgub NTT 3.177.562 pemilih
Namun yang diharapkan adalah pengawas dan penyelenggara pemilu bisa melakukan tugasnya dengan fair, dan masyarakat dapat ikut serta mengawasi pilkada sehingga tidak terjadi kecurangan `money politics` dan hal-hal lain yang akan mencederai proses pilkada yang panjang ini.
Dia optimis Viktor-Joss akan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat NTT untuk memimpin daerah itu lima tahun ke depan.
"Kami juga mengapresiasi sikap sebagain masyarakat NTT yang sudah tidak menjadikan alsan-alasan primordial sebagai dasar dalam membuat keputusan dan pilihan politik," katanya.
Honing Sani juga sangat berharap agar para pelaku politik dan para pejabat di NTT jangan kembali merusak sikap masyarakat dengan terus menerus mengajak masayarakat memilih yang seagama dan sesuku namun lebih karena kualitas, kata mantan anggota DPR-RI dari Fraksi PDI Perjuangan ini.
Baca juga: Pilkada 2018 - Batas dana kampanye Pilgub NTT Rp149 miliar
"Sekarang kami lagi konsilidasi dan pelatihan saksi yang nantinya bertugas mengawal seluruh tahapan pemungutan suara hingga penghitungan suara pada semua tingkatan," kata Sekretaris Tim Pemenangan Viktor-Joss, Honing Sani kepada Antara di Kupang, Sabtu (2/6).
Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan persiapan tim pemenangan pasangan yang diusung Partai Golkar, Nasdem dan Hanura itu dalam memenangkan paket Viktor-Joss pada pemungutan suara Pilgub NTT 27 Juni 2018 mendatang.
Pelaksanaan Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) di 10 kabupaten se-NTT dan Pemilu Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) periode 2018-2023 tinggal menghitung hari.
Menurut dia, sesuai aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU), pasangan calon dapat menyiapkan dua orang saksi pada setiap tempat pemungutan suara (TPS).
Mengenai strategi, dia mengatakan tentu saja semua tim pemenangan pasangan calon memiliki strategi masing-masing di lapangan untuk memenangkan pemilihan.
Baca juga: Pilkada 2018 - DPT Pilgub NTT 3.177.562 pemilih
Namun yang diharapkan adalah pengawas dan penyelenggara pemilu bisa melakukan tugasnya dengan fair, dan masyarakat dapat ikut serta mengawasi pilkada sehingga tidak terjadi kecurangan `money politics` dan hal-hal lain yang akan mencederai proses pilkada yang panjang ini.
Dia optimis Viktor-Joss akan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat NTT untuk memimpin daerah itu lima tahun ke depan.
"Kami juga mengapresiasi sikap sebagain masyarakat NTT yang sudah tidak menjadikan alsan-alasan primordial sebagai dasar dalam membuat keputusan dan pilihan politik," katanya.
Honing Sani juga sangat berharap agar para pelaku politik dan para pejabat di NTT jangan kembali merusak sikap masyarakat dengan terus menerus mengajak masayarakat memilih yang seagama dan sesuku namun lebih karena kualitas, kata mantan anggota DPR-RI dari Fraksi PDI Perjuangan ini.
Baca juga: Pilkada 2018 - Batas dana kampanye Pilgub NTT Rp149 miliar