Kupang (Antara NTT) - Politisi dari PDI Perjuangan Honing Sanny akan melamar Bupati Kupang Ayub Titu Eki sebagai pendampingnya dalam pemilu Gubernur Nusa Tenggara Timur yang akan berlangsung pada 2018.
"Pak Ayub (Titu Eki) merupakan sosok yang tepat karena memiliki karakter sesuai dengan tagline "NTT Bersih" yang diusungnya," katanya kepada pers di Kupang, Senin sore.
Pria kelahiran Ende 13 April 1972 itu mengatakan, untuk itu dirinya tengah melakukan sosialisasi dengan berbagai komunitas terutama masyarakat Kabupaten Ende yang ada di Kota Kupang dan lainnya terkait dengan tekadnya tersebut.
"Saya tidak mungkin berjalan sendiri namun harus mengajak orang-orang yang dekat, serta komunitas masyarakat Ende yang ada di Kota Kupang untuk meminta restu," ujarnya.
Honing Sanny mengatakan sebagai politisi dia melihat adanya keinginan kolektif dari masyarakat Kabupaten Ende dan Sikka di Pulau Flores yang memberi dukungan kepadanya untuk menjadi calon gubernur NTT.
Menurutnya, keinginan kolektif itu memuncak mungkin karena dua kabupaten di Pulau Flores itu belum pernah menjadi orang nomor satu di provinsi kepulauan ini.
"Saya melihat itu sebagai kesempatan yang harus dioptimalkan. Dukungan itu harus diraih untuk meyakinkan masyarakat bahwa saya ingin ambil bagian dalam Pilgub 2018," katanya.
Honing mengatakan, dirinya saat ini sudah dipecat dari keanggotaan PDI Perjuangan dan juga tidak lagi sebagai anggota DPR, sehingga lebih memilih jalur independen sebagai pintu masuk menuju Pilgub NTT 2018.
Atas dasar itu, ia terus membangun komunikasi politik dengan rekan-rekannya di PDI Perjuangan dan siap mendaftar jadi bakal calon Gubernur NTT jika kesempatan pendaftaran sudah dibuka oleh KPU.
"Saya ingin memberikan pesan kepada konstituen bahwa saya bukan pendendam politik. Kemudian juga partai lain, karena basisnya survey maka secara informal saya mendekati diri ke semua partai," katanya.
Dia menyatakan sudah mencari sosok pendamping yang pas untuk maju dalam Pilgub NTT 2018, yang menurut dia memiliki karakter sesuai dengan tagline "NTT Bersih" yang diusungnya.
"Dan itu saya temukan pada sosok Bupati Kupan Pak Ayub Titu Eko. Saya selalu berupaya dan kemana-mana selalu bilang ini orang terbaik yang menurut saya layak mengurus NTT," katanya.
Soal birokrasi, lanjut dia, Bupati Tite Eki sangat objektif dalam melakukan seleksi karena memakai pihak ketiga sesuai dengan sistem yang dirancangnya.
Dia mengungkapkan, dirinya sudah membangun komunikasi politik dengan Bupati Ayub meskipun belum mendapat kesepakatan secara formal.
"Soal nanti Pak Ayub memberikan komentar yang berbeda maka saya bukan orang yang berada pada posisi yang menyatakan harus iya, tapi menurut saya dia orang yang ideal untuk mengurus NTT," ujarnya.