Surabaya (ANTARA) - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal TNI Andika Perkasa menyatakan telah mengerahkan prajurit  teritorial di sekitar Gunung Semeru yang mengalami peningkatan aktivitas untuk membantu penanganan bencana.

“TNI juga siap mengerahkan bantuan dari pusat seandainya prajurit di kawasan teritorial tersebut butuh dukungan," katanya di sela kunjungan kerjanya di Surabaya, Sabtu, (4/12).

Gunung Semeru mengeluarkan guguran awan panas pada sekitar pukul 15.00 WIB tadi sore. Sementara belum ada laporan korban jiwa.

Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) merilis awan panas guguran dari Gunung Semeru berdampak pada satu kecamatan, yaitu Pronojiwo, di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Menurut rilis BNPB, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang telah mengupayakan mendirikan titik pengungsian sektoral di lapangan Kamarkajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Panglima TNI Andika Perkasa mengungkapkan leading sector penanganan bencana memang merupakan wewenang BNPB.

Dia memastikan prajurit TNI di teritorial setingkat Komando Distrik Militer (Kodim), Komando Resor Militer (Korem), hingga Komando Daerah Militer (Kodam) sudah terbiasa memberikan bantuan kepada BNPB terkait penanganan bencana di daerah.

"Intinya kami sudah siap. Dalam arti setiap satuan teritorial Kodim, Korem dan Kodam sudah terbiasa memberikan bantuan penanganan bencana," ucapnya.

Baca juga: Panglima TNI sebut oknum TNI terlibat bentrok dengan Polri di proses hukum

Panglima Jenderal TNI Andika menyampaikan prajurit TNI di teritorial sekitar Gunung Semeru butuh dukungan dari pusat pun juga sudah siap dikerahkan pasukan tambahan.

Baca juga: Panglima TNI silaturahim ke Mabes Polri untuk perkuat sinergitas soliditas

”Kami sudah sering melakukan itu. Dalam hal bantuan yang tidak bisa disiapkan oleh Kodam atau Komando Satuan Operasi yang ada di Jatim. Kami akan melakukan dukungan dari pusat supaya lebih bisa tertangani penanganan bencana di daerah," tuturnya.

Pewarta : Fiqih Arfani/Hanif Nashrullah
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024