Kupang (AntaraNews NTT) - Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dula mengatakan, pemerintahannya fokus menangani persoalan sampah yang masih marak terutama di wilayah pesisir Kota Labuan Bajo.
"Persoalan sampah di Labuan Bajo saat ini yang lebih mengkhawatirkan itu di wilayah pesisir. Ini yang menjadi fokus penanganan kami," kata Agustinus Ch Dula saat dihubungi Antara dari Kupang, Selasa (12/6)..
Menurutnya, penanganan sampah di wilayah pesisir lebih sulit dibandingkan yang ada di dalam kota. Sampah-sampah di wilayah pesisir, lselalu terus bermunculan dari sungai, aktivitas kapal-kapal, dan juga dari pulau-pulau kecil di sekitar Labuan Bajo.
"Kerja-kerja pembersihan bersama berbagai stakeholder memang terus dilakukan, hanya saja di pesisir ini cepat sekali sampah bermunculan kembali," katanya.
Bupati Agustinus mengatakan pemerintahannya tetap memiliki kepedulian yang besar terhadap penanganan sampah secara total, mengingat Labuan Bajo merupakan salah satu dari 10 destinasi wisata unggulan secara nasional.
Ia mengakui, persoalan sampah memang sudah disoroti berbagai kalangan baik wisatawan, pelaku wisata, pemerintah provinsi hingga pusat, maupun lembaga internasional.
Baca juga: Jangan buang sampah di Pantai Nemberala
"Untuk itu kami tetap fokus untuk penanganan agar secara bertahap masalah sampah dapat teratasi. Saya optimistis, penanganan sampah di wilayah pesisir Labuan Bajo dapat teratasi karena didukung penuh pemerintah pusat yang juga mengalokasikan bantuan kapal pengangkut sampah," katanya.
Kapal tersebut akan dioperasikan untuk penanganan sampah khusus di wilayah perairan sekitar Labuan Bajo dan juga di pulau-pulau kecil. Selain itu, juga dibangun tempat daur ulang sampah, pembenahan tempat pembuangan akhir (TPA) serta pembangunan TPA baru.
"Kami juga terus menggalakkan gerakan penanganan sampah dengan berbagai pihak untuk menumbuhkan kesadaran bersama semua masyarakat agar menjaga kebersihan Kota Labuan Bajo," demikian Agustinus Ch Dula.
"Persoalan sampah di Labuan Bajo saat ini yang lebih mengkhawatirkan itu di wilayah pesisir. Ini yang menjadi fokus penanganan kami," kata Agustinus Ch Dula saat dihubungi Antara dari Kupang, Selasa (12/6)..
Menurutnya, penanganan sampah di wilayah pesisir lebih sulit dibandingkan yang ada di dalam kota. Sampah-sampah di wilayah pesisir, lselalu terus bermunculan dari sungai, aktivitas kapal-kapal, dan juga dari pulau-pulau kecil di sekitar Labuan Bajo.
"Kerja-kerja pembersihan bersama berbagai stakeholder memang terus dilakukan, hanya saja di pesisir ini cepat sekali sampah bermunculan kembali," katanya.
Bupati Agustinus mengatakan pemerintahannya tetap memiliki kepedulian yang besar terhadap penanganan sampah secara total, mengingat Labuan Bajo merupakan salah satu dari 10 destinasi wisata unggulan secara nasional.
Ia mengakui, persoalan sampah memang sudah disoroti berbagai kalangan baik wisatawan, pelaku wisata, pemerintah provinsi hingga pusat, maupun lembaga internasional.
Baca juga: Jangan buang sampah di Pantai Nemberala
"Untuk itu kami tetap fokus untuk penanganan agar secara bertahap masalah sampah dapat teratasi. Saya optimistis, penanganan sampah di wilayah pesisir Labuan Bajo dapat teratasi karena didukung penuh pemerintah pusat yang juga mengalokasikan bantuan kapal pengangkut sampah," katanya.
Kapal tersebut akan dioperasikan untuk penanganan sampah khusus di wilayah perairan sekitar Labuan Bajo dan juga di pulau-pulau kecil. Selain itu, juga dibangun tempat daur ulang sampah, pembenahan tempat pembuangan akhir (TPA) serta pembangunan TPA baru.
"Kami juga terus menggalakkan gerakan penanganan sampah dengan berbagai pihak untuk menumbuhkan kesadaran bersama semua masyarakat agar menjaga kebersihan Kota Labuan Bajo," demikian Agustinus Ch Dula.