Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga untuk menghindari pembakaran lahan atau sampah tanpa pengawasan yang dapat memicu meluasnya kebakaran dalam musim kemarau tahun 2025 di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Dengan kondisi cuaca panas, kering, dan gelombang laut yang bervariasi ini, masyarakat juga diimbau untuk mulai menghemat penggunaan air bersih," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Seran saat dihubungi di Labuan Bajo, Sabtu.
Ia juga mengimbau warga agar melindungi kulit dari paparan sinar matahari saat beraktivitas di luar ruangan.
"Jangan lupa menggunakan tabir surya untuk menjaga kesehatan kulit dan jaga kecukupan cairan tubuh dengan minum air putih untuk mencegah dehidrasi," katanya.
Maria menjelaskan wilayah Manggarai Barat, termasuk Labuan Bajo, saat ini telah memasuki musim kemarau.
Cuaca umumnya cerah hingga cerah berawan, dengan arah angin bertiup dari tenggara dan Selatan pada kecepatan 4 hingga 15 knot atau sekitar 7 hingga 28 kilometer per jam.
Suhu udara, lanjut dia, diprakirakan berkisar antara 23 hingga 33 derajat Celsius, dimana dini hari hingga pagi hari mungkin terasa lebih dingin.
Hal ini merupakan kondisi alamiah pada musim kemarau karena minimnya tutupan dan sejak matahari terbenam, bumi terus melepaskan panas ke atmosfer.
"Pendinginan ini berlangsung sepanjang malam dan mencapai titik terendah justru menjelang matahari terbit, saat panas belum kembali terserap oleh permukaan tanah," katanya.