Kupang (AntaraNews NTT) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tini Thadeus mengatakan saat ini pihaknya terus memantau dampak kekeringan ekstrem yang melanda sejumlah kabupaten di provinsi setempat.
"Sudah ada peringatan dini dari BMKG terkait kekeringan ekstrem di beberapa tempat maka tetap kami sikapi. Melalui petugas di daerah terus memantau dampaknya untuk mengambil langkah penanganan," katanya kepada Antara di Kupang, Kamis (14/6).
Ia menambahkan,terdapat sejumlah titik wilayah yang mengalami kekeringan ekstrem yang menyebar di empat kabupaten yakni Sumba Timur, Lembata, Nagekeo, dan Rote Ndao.
Menurutnya kebutuhan yang paling mendesak dilakukan dalam menghadapi bencana kekeringan yakni memastikan pasokan air baku yang memadai ke titik-titik yang terdampak.
"Memang BPBD di setiap daerah sudah disiagakan dengan berbagai macam stok logistik namun yang paling dibutuhkan ketika bencana kekeringan itu soal pasokan air," ujarnya.
Baca juga: Empat kabupaten di NTT alami kekeringan ekstrem
Untuk itu, Tini berharap masing-masing pemerintah kabupaten yang terdampak kekeringan ekstrem agar sudah menyiapkan anggaran penanggulangan bencana.
"Anggaran yang dimaksud seperti untuk kebutuhan operasional untuk mengerahkan mobil-mobil tangki untuk pasokan air baku," tambahnya.
Selain itu, ia meminta agar pada titik-titik wilayah kekeringan dapat diperbanyak pembangunan sumur bor karena tidak memerlukan waktu yang lama.
Ia mengemukakan terus memantau dampak kekeringan ekstrem tersebut dan jika sudah meluas maka ia meminta pemerintah kabupaten bersama BPBD setempat untuk mengajukan permohonan bantuan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Kami di provinsi siap memfasilitasi, yang penting permohonan bantuan dilengkapi dengan persyaratan yang ada seperti surat pernyataan bencana dan proposal bantuan yang diajukan," katanya.
Baca juga: BPBD NTT siaga bencana kekeringan
"Sudah ada peringatan dini dari BMKG terkait kekeringan ekstrem di beberapa tempat maka tetap kami sikapi. Melalui petugas di daerah terus memantau dampaknya untuk mengambil langkah penanganan," katanya kepada Antara di Kupang, Kamis (14/6).
Ia menambahkan,terdapat sejumlah titik wilayah yang mengalami kekeringan ekstrem yang menyebar di empat kabupaten yakni Sumba Timur, Lembata, Nagekeo, dan Rote Ndao.
Menurutnya kebutuhan yang paling mendesak dilakukan dalam menghadapi bencana kekeringan yakni memastikan pasokan air baku yang memadai ke titik-titik yang terdampak.
"Memang BPBD di setiap daerah sudah disiagakan dengan berbagai macam stok logistik namun yang paling dibutuhkan ketika bencana kekeringan itu soal pasokan air," ujarnya.
Baca juga: Empat kabupaten di NTT alami kekeringan ekstrem
Untuk itu, Tini berharap masing-masing pemerintah kabupaten yang terdampak kekeringan ekstrem agar sudah menyiapkan anggaran penanggulangan bencana.
"Anggaran yang dimaksud seperti untuk kebutuhan operasional untuk mengerahkan mobil-mobil tangki untuk pasokan air baku," tambahnya.
Selain itu, ia meminta agar pada titik-titik wilayah kekeringan dapat diperbanyak pembangunan sumur bor karena tidak memerlukan waktu yang lama.
Ia mengemukakan terus memantau dampak kekeringan ekstrem tersebut dan jika sudah meluas maka ia meminta pemerintah kabupaten bersama BPBD setempat untuk mengajukan permohonan bantuan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Kami di provinsi siap memfasilitasi, yang penting permohonan bantuan dilengkapi dengan persyaratan yang ada seperti surat pernyataan bencana dan proposal bantuan yang diajukan," katanya.
Baca juga: BPBD NTT siaga bencana kekeringan