Kupang (AntaraNews NTT) - Maskapai penerbangan Lion Air belum merealisasikan rute penerbangan langsung internasional yang menghubungkan Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur dengan Dili, ibu kota Timor Leste karena terkendala slot atau kuota frekuensi penerbangan.
"Sebenarnya rencana kami untuk bisa melayani penerbangan Kupang-Dili sudah lama ada, hanya saja masih terkendala slot," kata Manager Area Lion Air Group NTT Rinus T Zebua kepada Antara di Kupang, Selasa (26/6).
Ia mengakui layanan penerbangan internasional sangat dinanti-nantikan pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, salah satunya untuk mendukung arus kunjungan wisatawan mancanegara ke daerah setempat.
Namun, lanjutnya, layanan rute penerbangan yang menghubungkan dua wilayah di Pulau Timor ini masih terkendala kuota frekuensi penerbangan yang masuk ke Dili.
"Ada kesepakatan antarpemerintah berkaitan dengan kuota frekuensi maskapai Indonesia yang masuk ke Timor Leste yang sudah habis," katanya.
Baca juga: Lion Air buka rute Surabaya-Labuan Bajo
Rute penerbangan langsung Kupang-Dili sebelumnya sudah dilayani perusahaan maskapai milik pemerintah Timor Leste yaitu Timor Air pada Desember 2017 lalu melalui pola charter menggunakan pesawat Trans Nusa.
Namun layanan penerbangan ini tidak berlangsung lama akibat kondisi pasar penerbangan yang lesu sehingga ditutup kembali sampai saat ini.
Menurut Rinus, kondisi pasar penerbangan internasional itu bukan kurang kondusif namun akibat kajian pasar yang kurang matang.
"Rute ke Timor Leste sebenarnya cukup menjanjikan, hanya kita perlu benar-benar cermat untuk melihat profil dan gestur pasarnya," katanya.
Rinus berharap, kendala ini bisa menjadi perhatian pemerintah provinsi maupun pusat untuk mendukung misi membuka layanan penerbangan tersebut.
"Untuk sementara memang kami belum bisa melayani namun kalau?selanjutnya ada pembukaan slot penerbangan maka tentu bisa dijajaki" katanya.
Baca juga: Lion Air layani rute penerbangan Kupang-Lombok
"Sebenarnya rencana kami untuk bisa melayani penerbangan Kupang-Dili sudah lama ada, hanya saja masih terkendala slot," kata Manager Area Lion Air Group NTT Rinus T Zebua kepada Antara di Kupang, Selasa (26/6).
Ia mengakui layanan penerbangan internasional sangat dinanti-nantikan pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, salah satunya untuk mendukung arus kunjungan wisatawan mancanegara ke daerah setempat.
Namun, lanjutnya, layanan rute penerbangan yang menghubungkan dua wilayah di Pulau Timor ini masih terkendala kuota frekuensi penerbangan yang masuk ke Dili.
"Ada kesepakatan antarpemerintah berkaitan dengan kuota frekuensi maskapai Indonesia yang masuk ke Timor Leste yang sudah habis," katanya.
Baca juga: Lion Air buka rute Surabaya-Labuan Bajo
Rute penerbangan langsung Kupang-Dili sebelumnya sudah dilayani perusahaan maskapai milik pemerintah Timor Leste yaitu Timor Air pada Desember 2017 lalu melalui pola charter menggunakan pesawat Trans Nusa.
Namun layanan penerbangan ini tidak berlangsung lama akibat kondisi pasar penerbangan yang lesu sehingga ditutup kembali sampai saat ini.
Menurut Rinus, kondisi pasar penerbangan internasional itu bukan kurang kondusif namun akibat kajian pasar yang kurang matang.
"Rute ke Timor Leste sebenarnya cukup menjanjikan, hanya kita perlu benar-benar cermat untuk melihat profil dan gestur pasarnya," katanya.
Rinus berharap, kendala ini bisa menjadi perhatian pemerintah provinsi maupun pusat untuk mendukung misi membuka layanan penerbangan tersebut.
"Untuk sementara memang kami belum bisa melayani namun kalau?selanjutnya ada pembukaan slot penerbangan maka tentu bisa dijajaki" katanya.
Baca juga: Lion Air layani rute penerbangan Kupang-Lombok