Kupang (ANTARA) - Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Nusa Tenggara Timur Abed Frans mengatakan kondisi pembelian paket wisata di Labuan Bajo masih sepi namun kunjungan wisatawan ke daerah itu sudah mulai ramai.
"Saat ini ada kondisi yang tidak biasa, teman-teman operator tur di Labuan Bajo mengeluh karena pembelian paket wisata sangat sepi, namun di sisi lain ada banyak wisatawan yang berkunjung di sana," katanya ketika dihubungi di Kupang, Senin, (10/1).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan kondisi usaha pariwisata di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, yang terkenal memiliki destinasi unggulan Taman Nasional Komodo.
Abed Frans mengatakan kunjungan wisatawan di Labuan Bajo saat ini mulai kembali ramai terutama dari kalangan domestik.
Kondisi ini, kata dia sebenarnya menjadi momentum yang bagus bagi pelaku industri pariwisata setempat untuk memulihkan kembali usaha mereka yang menderita cukup lama akibat pandemi COVID-19.
"Tetapi kondisi di lapangan berbeda. Justeru para operator tur mengeluh sepi pesanan paket wisata. Ini yang membingungkan juga," katanya.
Abed Frans mengatakan sepinya pembelian paket wisata ini disinyalir akibat sektor usaha lain seperti perhotelan maupun kapal wisata juga turut menjual paket wisata.
Ia berharap pemerintah daerah maupun kementerian terkait dapat mencermati hal ini karena menyangkut nasib usaha para pelaku wisata yang sedang berusaha untuk menghidupkan kembali usahanya di tengah pandemi
Menurut dia perlu ada aturan yang tegas terkait layanan penjualan paket-paket wisata sehingga tidak ada yang monopoli semuanya karena akan mematikan sektor usaha lain yang selama ini sudah berjalan.
Baca juga: Dirut BPOLBF sebut Labuan Bajo Flores hadapi tantangan
"Seperti hal yang diterapkan di Singapura, Malaysia, itu hotel-hotel dilarang menjual paket wisata, sehingga usaha perjalanan wisata bisa bertumbuh," katanya.
Baca juga: Pemkab Manggarai Barat fokus kembangkan dua desa wisata
"Saat ini ada kondisi yang tidak biasa, teman-teman operator tur di Labuan Bajo mengeluh karena pembelian paket wisata sangat sepi, namun di sisi lain ada banyak wisatawan yang berkunjung di sana," katanya ketika dihubungi di Kupang, Senin, (10/1).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan kondisi usaha pariwisata di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, yang terkenal memiliki destinasi unggulan Taman Nasional Komodo.
Abed Frans mengatakan kunjungan wisatawan di Labuan Bajo saat ini mulai kembali ramai terutama dari kalangan domestik.
Kondisi ini, kata dia sebenarnya menjadi momentum yang bagus bagi pelaku industri pariwisata setempat untuk memulihkan kembali usaha mereka yang menderita cukup lama akibat pandemi COVID-19.
"Tetapi kondisi di lapangan berbeda. Justeru para operator tur mengeluh sepi pesanan paket wisata. Ini yang membingungkan juga," katanya.
Abed Frans mengatakan sepinya pembelian paket wisata ini disinyalir akibat sektor usaha lain seperti perhotelan maupun kapal wisata juga turut menjual paket wisata.
Ia berharap pemerintah daerah maupun kementerian terkait dapat mencermati hal ini karena menyangkut nasib usaha para pelaku wisata yang sedang berusaha untuk menghidupkan kembali usahanya di tengah pandemi
Menurut dia perlu ada aturan yang tegas terkait layanan penjualan paket-paket wisata sehingga tidak ada yang monopoli semuanya karena akan mematikan sektor usaha lain yang selama ini sudah berjalan.
Baca juga: Dirut BPOLBF sebut Labuan Bajo Flores hadapi tantangan
"Seperti hal yang diterapkan di Singapura, Malaysia, itu hotel-hotel dilarang menjual paket wisata, sehingga usaha perjalanan wisata bisa bertumbuh," katanya.
Baca juga: Pemkab Manggarai Barat fokus kembangkan dua desa wisata