Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur melaporkan bahwa pihaknya kehabisan stok vaksin COVID-19 sehingga pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi warga di daerah itu tertunda dalam beberapa hari.
"Saat ini vaksin jenis Sinovac sudah kosong di Lembata. Kami sudah ajukan ke Pemprov tetapi belum dikirim," kata Kadis Kesehatan Lembata Gabriel Warat saat dihubungi dari Kupang, Rabu, (12/1).
Hal ini disampaikannya ketika dikonfirmasi soal capaian vaksinasi COVID-19 dan target vaksinasi bagi masyarakat di kabupaten Lembata untuk pencapaian herd immunity.
Gabriel mengatakan bahwa penyampaian kekosongan vaksin Sinovac itu tidak hanya kepada pemerintah provinsi, tetapi juga sudah langsung bersurat ke Kementerian Kesehatan.
"Sudah beberapa hari yang lalu, tetapi sampai saat ini kami belum menerimanya lagi," tambah dia.
Dampak dari kekosongan vaksin Sinovac itu, sejumlah warga yang harusnya mendapatkan suntikan vaksin dosis kedua Sinovac hingga Rabu (12/1) hari ini belum divaksin.
Disamping vaksin jenis Sinovac, ada juga jenis vaksin Moderna yang kata dia alami kekosongan sehingga pihaknya berharap agar dalam waktu dekat bisa segera tiba.
Baca juga: Pemerintah optimistis 70 persen warga divaksinasi COVID-19 awal 2022
Sementara itu ujar dia untuk vaksin COVID-19 AstraZeneca masih mencukupi yakni mencapai 18.530 dosis tersisa. Tetapi pihaknya masih membutuhkan kiriman lagi.
"Saat ini yang paling dibutuhkan itu adalah Sinovac. Karena permintaan untuk Sinovac sangat tinggi dan kami butuh sekitar 44.556 dosis untuk dosis kedua," tambah dia.
Baca juga: Menko Airlangga: Vaksin Nusantara punya perlakuan beda dan digunakan di RS
Hingga saat ini capaian vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Lembata ujar dia sudah mencapai 73 persen dan hal ini tentunya ujar dia, pihaknya sudah bisa memvaksin anak-anak usia 6-11 tahun.
"Saat ini vaksin jenis Sinovac sudah kosong di Lembata. Kami sudah ajukan ke Pemprov tetapi belum dikirim," kata Kadis Kesehatan Lembata Gabriel Warat saat dihubungi dari Kupang, Rabu, (12/1).
Hal ini disampaikannya ketika dikonfirmasi soal capaian vaksinasi COVID-19 dan target vaksinasi bagi masyarakat di kabupaten Lembata untuk pencapaian herd immunity.
Gabriel mengatakan bahwa penyampaian kekosongan vaksin Sinovac itu tidak hanya kepada pemerintah provinsi, tetapi juga sudah langsung bersurat ke Kementerian Kesehatan.
"Sudah beberapa hari yang lalu, tetapi sampai saat ini kami belum menerimanya lagi," tambah dia.
Dampak dari kekosongan vaksin Sinovac itu, sejumlah warga yang harusnya mendapatkan suntikan vaksin dosis kedua Sinovac hingga Rabu (12/1) hari ini belum divaksin.
Disamping vaksin jenis Sinovac, ada juga jenis vaksin Moderna yang kata dia alami kekosongan sehingga pihaknya berharap agar dalam waktu dekat bisa segera tiba.
Baca juga: Pemerintah optimistis 70 persen warga divaksinasi COVID-19 awal 2022
Sementara itu ujar dia untuk vaksin COVID-19 AstraZeneca masih mencukupi yakni mencapai 18.530 dosis tersisa. Tetapi pihaknya masih membutuhkan kiriman lagi.
"Saat ini yang paling dibutuhkan itu adalah Sinovac. Karena permintaan untuk Sinovac sangat tinggi dan kami butuh sekitar 44.556 dosis untuk dosis kedua," tambah dia.
Baca juga: Menko Airlangga: Vaksin Nusantara punya perlakuan beda dan digunakan di RS
Hingga saat ini capaian vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Lembata ujar dia sudah mencapai 73 persen dan hal ini tentunya ujar dia, pihaknya sudah bisa memvaksin anak-anak usia 6-11 tahun.