Kupang (ANTARA) - Wakil Bupati Kupang, Nusa Tenggara Timur, Jerry Manafe mengajak para pihak lintas sektor di daerah itu untuk berkolaborasi dalam mengatasi sebanyak 6.674 kasus kekerdilan anak-anak di daerah itu.
"Dengan kolaborasi dan kerja sama berbagai sektor maka kasus stunting di Kabupaten Kupang bisa kita turunkan secara signifikan," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Sabtu (5/2).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan kondisi kasus kekerdilan di Kabupaten Kupang dan langkah penanganannya.
Jerry menjelaskan upaya penanganan kekerdilan di daerah itu membuat kondisi prevalensi kasus yang tercatat terus menurun yaitu dari 2018 sebesar 41,40, menjadi 35,6 persen di 2019, 2020 sebesar 25,8 persen.
Sementara jumlah kasus kekerdilan yang tercatat di daerah itu sebanyak 6.674 persen dengan tingkat prevalensi 22,3 persen.
Baca juga: PLN gandeng Pemkab Kupang manfaatkan FABA untuk infrastruktur
Baca juga: Pemkab Kupang tanam belasan ribu bibit kelapa di Pantai wisata Teres
Jerry Manafe mengatakan pemerintah setempat menargetkan kasus kekerdilan bisa menurun hingga 14 persen hingga akhir 2022.
Untuk itu ia mengajak berbagai pihak agar berkolaborasi dengan baik dalam menjalankan program percepatan penurunan kasus kekerdilan dari pemerintah maupun di luar pemerintah.
"Perlu adanya kerja sama yang sinergis agar apa yang ditargetkan pemerintah daerah hingga pusat bisa tercapai," katanya.
Jerry Manafe juga telah meminta dinas teknis terkait agar terus mengevaluasi penanganan kekerdilan setiap dua bulan untuk mengetahui capaian dari intervensi gizi bagi ibu dan anak.
"Jangan ada ego dari setiap OPD, mari bersinergi bersama, karena saya yakin dengan kita berkolaborasi maka stunting dapat diturunkan secara signifikan," katanya.
"Dengan kolaborasi dan kerja sama berbagai sektor maka kasus stunting di Kabupaten Kupang bisa kita turunkan secara signifikan," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Sabtu (5/2).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan kondisi kasus kekerdilan di Kabupaten Kupang dan langkah penanganannya.
Jerry menjelaskan upaya penanganan kekerdilan di daerah itu membuat kondisi prevalensi kasus yang tercatat terus menurun yaitu dari 2018 sebesar 41,40, menjadi 35,6 persen di 2019, 2020 sebesar 25,8 persen.
Sementara jumlah kasus kekerdilan yang tercatat di daerah itu sebanyak 6.674 persen dengan tingkat prevalensi 22,3 persen.
Baca juga: PLN gandeng Pemkab Kupang manfaatkan FABA untuk infrastruktur
Baca juga: Pemkab Kupang tanam belasan ribu bibit kelapa di Pantai wisata Teres
Jerry Manafe mengatakan pemerintah setempat menargetkan kasus kekerdilan bisa menurun hingga 14 persen hingga akhir 2022.
Untuk itu ia mengajak berbagai pihak agar berkolaborasi dengan baik dalam menjalankan program percepatan penurunan kasus kekerdilan dari pemerintah maupun di luar pemerintah.
"Perlu adanya kerja sama yang sinergis agar apa yang ditargetkan pemerintah daerah hingga pusat bisa tercapai," katanya.
Jerry Manafe juga telah meminta dinas teknis terkait agar terus mengevaluasi penanganan kekerdilan setiap dua bulan untuk mengetahui capaian dari intervensi gizi bagi ibu dan anak.
"Jangan ada ego dari setiap OPD, mari bersinergi bersama, karena saya yakin dengan kita berkolaborasi maka stunting dapat diturunkan secara signifikan," katanya.