Kupang (AntaraNews NTT) - Kawasan wisata Labuan Bajo di ujung barat Pulau Flores, mendapat atensi khusus dari Kapolda Nusa Tenggara Timur Irjen Pol Raja Erizman dalam hal pengamanan.
"Pengamanan di Labuan Bajo selalu menjadi atensi dari Polda NTT. Hal ini dibuktikan dengan akan dibangunnya pos di Labuan Bajo, yang akan ditempati oleh Brimob Polda NTT," katanya kepada wartawan di Kupang, Kamis (12/7), terkait posisi ibu kota Kabupaten Manggarai Barat sebagai destinasi wisata unggulan.
Jenderal polisi berbintang dua itu mengaku bahwa untuk menjaga kawasan wisata itu dari berbagai ancaman, masyarakat di daerah tersebut juga sudah menghibahkan tanahnya kepada Polda NTT untuk dibangun markas Brimob.
"Saya beberapa waktu lalu sudah turun ke lokasi dan melihat secara langsung lahan yang dihibahkan oleh masyarakat kepada Polda NTT untuk dibangunkan markas Brimob," katanya.
Ia mengaku tak ingin ada hal-hal yang nantinya dapat mengganggu keamanan dan kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke daerah itu. Apalagi pada Oktober nanti akan banyak wisatawan yang datang ke Labuan Bajo dalam rangka mengikuti IMF-World Bank Annual Meeting di Denpasar, Bali.
"Kami mendapatkan informasi bahwa ada 3.000 peserta IMF yang nantinya akan diarahkan ke Labuan Bajo. Oleh karena itu mulai sekarang kami sudah lakukan pembenahan seperti penambahan infratruktur untuk patroli bagi polisi perairan," ujarnya.
Baca juga: Polisi usut kasus pemerkosaan dua WNA di Labuan Bajo
Pesona keindahan alam Labuan Bajo di Flores Barat, NTT
Ia berharap masyarakat setempat dapat membantu mengamankan kawasan wisata Labuan Bajo itu dengan cara melaporkan kepada polisi jika menemukan hal-hal yang mencurigakan.
Polisi pariwisata
Sementara itu, Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dulla mengharapkan Polda Nusa Tenggara Timur segera membentuk polisi pariwisata di Labuan Bajo untuk kemananan para wisatawan di kawasan wisata tersebut.
"Berkaca dari peristiwa-peristiwa yang lalu, termasuk pemerkosaaan wisatawan asing di Labuan Bajo, saya berharap ada polisi pariwisata di daerah ini demi keamanan para wisatawan," katanya saat dihubungi Antara dari Kupang, Kamis (12/7).
Menurut dia, dalam mengantisipasi kunjungan wisatawan ada dua hal yang penting yaitu keamanan dan kenyamanan. Untuk keamanan Polri otomatis bertanggung jawab penuh. Namun untuk kenyamanan wisatawan, dibutuhkan juga partisipasi Polri bersama warga untuk menjaga kenyamanan tersebut.
"Dua hal ini sangat penting untuk Labuan Bajo karena nama Labuan Bajo telah mendunia," katanya dan menambahkan faktor kenyamanan itu sangat bergantung pada perilaku warga dan wisatawan sehingga kehadiran polisi pariwisata di sana menjadi sangat bermanfaat.
Terkait tugas polisi pariwisata tersebut, mantan Sekretaris DPRD Kabupaten Ende itu mengatakan bahwa akan di bawah pengendalian Kapolres, dan dibutuhkan inisitif dari Kapolres untuk mendukung pariwisata di Manggarai Barat.
Baca juga: Artikel - Manfaat BOP bagi Labuan Bajo
Bupati Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur Agustinus Ch Dulla
Menanggapi hal tersebut Kapolres Manggarai Barat AKBP Julisa Kusumowardono mengatakan pada dasarnya Polres Manggarai Barat akan menyiapkan permintaan dari Bupati Agustinus Ch Dulla tersebut. "Namun ini membutuhkan proses karena kami harus berkoordinasi dengan Polda NTT," ujarnya.
Tetapi sambil menunggu unit tersebut, Julisa mengaku dalam setiap kesempatan sebelum ada permintaan dari Bupati, dirinya selalu menekankan kepada seluruh anggotanya bahwa sebagai polisi di Manggarai Barat, tugasnya adalah sebagai seorang duta wisata.
"Meskipun Polres Manggarai Barat belum memiliki polisi pariwsata, tetapi secara otomatis peran duta wisata itu sudah melekat dalam setiap anggota Polres dalam memberikan pelayanan serta informasi kepasa wisatawan.
"Pengamanan di Labuan Bajo selalu menjadi atensi dari Polda NTT. Hal ini dibuktikan dengan akan dibangunnya pos di Labuan Bajo, yang akan ditempati oleh Brimob Polda NTT," katanya kepada wartawan di Kupang, Kamis (12/7), terkait posisi ibu kota Kabupaten Manggarai Barat sebagai destinasi wisata unggulan.
Jenderal polisi berbintang dua itu mengaku bahwa untuk menjaga kawasan wisata itu dari berbagai ancaman, masyarakat di daerah tersebut juga sudah menghibahkan tanahnya kepada Polda NTT untuk dibangun markas Brimob.
"Saya beberapa waktu lalu sudah turun ke lokasi dan melihat secara langsung lahan yang dihibahkan oleh masyarakat kepada Polda NTT untuk dibangunkan markas Brimob," katanya.
Ia mengaku tak ingin ada hal-hal yang nantinya dapat mengganggu keamanan dan kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke daerah itu. Apalagi pada Oktober nanti akan banyak wisatawan yang datang ke Labuan Bajo dalam rangka mengikuti IMF-World Bank Annual Meeting di Denpasar, Bali.
"Kami mendapatkan informasi bahwa ada 3.000 peserta IMF yang nantinya akan diarahkan ke Labuan Bajo. Oleh karena itu mulai sekarang kami sudah lakukan pembenahan seperti penambahan infratruktur untuk patroli bagi polisi perairan," ujarnya.
Baca juga: Polisi usut kasus pemerkosaan dua WNA di Labuan Bajo
Ia berharap masyarakat setempat dapat membantu mengamankan kawasan wisata Labuan Bajo itu dengan cara melaporkan kepada polisi jika menemukan hal-hal yang mencurigakan.
Polisi pariwisata
Sementara itu, Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dulla mengharapkan Polda Nusa Tenggara Timur segera membentuk polisi pariwisata di Labuan Bajo untuk kemananan para wisatawan di kawasan wisata tersebut.
"Berkaca dari peristiwa-peristiwa yang lalu, termasuk pemerkosaaan wisatawan asing di Labuan Bajo, saya berharap ada polisi pariwisata di daerah ini demi keamanan para wisatawan," katanya saat dihubungi Antara dari Kupang, Kamis (12/7).
Menurut dia, dalam mengantisipasi kunjungan wisatawan ada dua hal yang penting yaitu keamanan dan kenyamanan. Untuk keamanan Polri otomatis bertanggung jawab penuh. Namun untuk kenyamanan wisatawan, dibutuhkan juga partisipasi Polri bersama warga untuk menjaga kenyamanan tersebut.
"Dua hal ini sangat penting untuk Labuan Bajo karena nama Labuan Bajo telah mendunia," katanya dan menambahkan faktor kenyamanan itu sangat bergantung pada perilaku warga dan wisatawan sehingga kehadiran polisi pariwisata di sana menjadi sangat bermanfaat.
Terkait tugas polisi pariwisata tersebut, mantan Sekretaris DPRD Kabupaten Ende itu mengatakan bahwa akan di bawah pengendalian Kapolres, dan dibutuhkan inisitif dari Kapolres untuk mendukung pariwisata di Manggarai Barat.
Baca juga: Artikel - Manfaat BOP bagi Labuan Bajo
Menanggapi hal tersebut Kapolres Manggarai Barat AKBP Julisa Kusumowardono mengatakan pada dasarnya Polres Manggarai Barat akan menyiapkan permintaan dari Bupati Agustinus Ch Dulla tersebut. "Namun ini membutuhkan proses karena kami harus berkoordinasi dengan Polda NTT," ujarnya.
Tetapi sambil menunggu unit tersebut, Julisa mengaku dalam setiap kesempatan sebelum ada permintaan dari Bupati, dirinya selalu menekankan kepada seluruh anggotanya bahwa sebagai polisi di Manggarai Barat, tugasnya adalah sebagai seorang duta wisata.
"Meskipun Polres Manggarai Barat belum memiliki polisi pariwsata, tetapi secara otomatis peran duta wisata itu sudah melekat dalam setiap anggota Polres dalam memberikan pelayanan serta informasi kepasa wisatawan.